Ada Rongga Raksasa di Bawah Gletser yang Bikin Es di Antartika Cair

4 Februari 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Terkini Antartika Foto: Nathan Kurtz/NASA
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terkini Antartika Foto: Nathan Kurtz/NASA
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim yang ekstrem, pemanasan global yang tak berkesudahan, membuat Antartika kehilangan triliunan ton es dengan cepat. Air laut di sana mengalami kenaikan secara global dan hal ini bisa jadi disebabkan oleh sebuah rongga raksasa yang baru-baru ini ditemukan.
ADVERTISEMENT
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, menemukan sebuah rongga raksasa yang tersembunyi di bawah laut Antartika Barat. Rongga itu terdeteksi di bawah Gletser Thwaites, dengan lebar 4.000 meter dan tinggi sekitar 300 meter. Rongga raksasa itu ditemukan NASA dalam Operasi IceBridge dengan menggunakan sebuah radar penembus es untuk melihat dasar gletser. Para peneliti juga menggunakan data konstelasi pesawat ruang angkasa Italia dan Jerman yang dilengkapi dengan Instrumen SAR (Synthetic-aperture radar) yang dapat mengukur pergeseran permukaan tanah.
Seluruh alat yang dipakai dalam riset ini mengungkapkan tanah yang bergeser secara signifikan dari tahun 1992 sampai 2017. Menurut para peneliti NASA, rongga raksasa ini bisa jadi muncul karena ada beberapa celah di antara Gletser Thwaites dan batuan dasar di bawahnya, yang membuat air laut mengalir masuk dan mencairkan gletser es di atasnya.
Kondisi Terkini Antartika Foto: Nathan Kurtz/NASA
Rongga raksasa itu bisa menampung lebih dari 15 ton miliar es. Namun, menurut NASA, sebagian besar dari es itu telah mencair dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pemimpin penelitian ini, Pietro Milillo yang juga seorang ilmuwan divisi radar dan teknik di JPL Nasa, berkata bahwa rongga raksasa di bawah Gletser Thwaites memainkan peran penting dalam pencairan es karena rongga tersebut memancarkan panas dari dasar Bumi. "(Ukuran) rongga di bawah gletser memainkan peran penting dalam pencarian... Ketika lebih banyak panas dan air masuk ke bawah gletser, ia mencair lebih cepat," kata Milillo, dilansir Live Science. Selama bertahun-tahun, para peneliti ini sudah menduga Gletser Thwaites tidak melekat erat pada batuan dasar di bawahnya.
Antartika Foto: cia.gov.id
ADVERTISEMENT
Ilmuwan juga telah memetakan beberapa wilayah yang mengalami tingkat pencarian dan kehilangan es paling cepat. Hasilnya, saat ini Thwaites sedang bergeser mundur, di mana banyak bagian bawah gletser tergerus air, disertai dengan suhu udara yang mulai menghangat menyebabkan percepatan pencarian, terutama di bagian sisi barat gletser. Hal inilah yang membentuk rongga raksasa tersebut. “Kami menemukan mekanisme berbeda untuk pergerakan mundur es,” ujar Milillo. Gletser Thwaites sendiri bertanggung jawab atas 4 persen kenaikan laut secara global. Jika seluruh gletser mencair, maka akan meningkatkan permukaan air laut dunia hingga lebih dari 65 centimeter. Meski Gletser Thwaites merupakan salah satu tempat tersulit untuk dijangkau, namun di tahun ini, Yayasan Sains Nasional AS dan Dewan Riset Lingkungan Inggris, akan bekerjasama dalam proyek Kolaborasi Gletser Thwaites, untuk memahami proses dan fitur dari gletser.
ADVERTISEMENT