Ajaib! Perempuan Ini Sembuh dari HIV Tiba-tiba, Kok Bisa?

18 November 2021 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan berusia 30 tahun asal Argentina sembuh dari HIV tanpa alasan yang jelas, menurut studi terbaru yang dipublikasi Annals of Internal Medicine. Keajaiban ini membuka kemungkinan bahwa dia telah mengalami "penyembuhan sterilisasi", yang berarti dia tidak lagi membawa bentuk virus HIV yang bereplikasi, kata para peneliti.
ADVERTISEMENT
Perempuan tersebut, yang tidak disebutkan identitasnya karena kekhawatiran terkait stigma, disebut sebagai "pasien Esperanza" oleh para peneliti. Ia pertama kali didiagnosis dengan HIV tipe 1, jenis HIV yang paling umum, pada tahun 2013.
Setelah delapan tahun berhenti minum obat antiretroviral, perempuan itu tidak lagi memiliki tanda-tanda infeksi virus HIV aktif di tubuhnya.
“HIV-1 yang utuh dan dapat bereplikasi tidak terdeteksi pada pengontrol elit meskipun analisis sejumlah besar sel dari darah dan jaringan, menunjukkan bahwa pasien ini mungkin secara alami mencapai penyembuhan sterilisasi infeksi HIV-1,” kata para peneliti dalam laporan mereka yang terbit pada 16 November 2021.
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Shutter Stock
Dalam laporannya, peneliti di Argentina dan AS melakukan pengamatan kepada pasien Esperanza karena mereka telah mengumpulkan sampel darah darinya sejak 2017 untuk mencari tanda-tanda virus yang tidak aktif. Sejak saat itu, para peneliti tidak menemukan genom HIV yang utuh setelah menguji lebih dari 1,19 miliar darah dan 500 juta sel jaringan.
ADVERTISEMENT
Istilah ‘Esperanza’ sendiri dalam bahasa Spanyol berarti ‘harapan’. Ia diberi nama samaran demikian oleh peneliti karena penemuan ini membawa harapan bagi 38 juta orang yang menderita HIV di seluruh dunia untuk kemungkinan “penyembuhan steril”, sebuah penyembuhan yang sangat langka yang dicapai melalui kekebalan alami.
Hingga kini, bagaimana mekanisme di balik kesembuhan pasien Esperanza masih menjadi misteri. Para peneliti pun tidak memberikan jawaban tentang bagaimana perempuan tersebut dapat sembuh dari virus.
Sebelum pasien Esperanza, sudah ada dua pasien HIV lain yang telah sembuh dari HIV. Meski demikian, keduanya sembuh berkat pengobatan ekstensif untuk kanker darah yang melibatkan transplantasi sel induk.
Ilustrasi Obat HIV. Foto: AFP/Geoff Robbin
Kendati belum memahami secara utuh penyebab pasien Esperanza sembuh, anggota peneliti menduga bahwa ada kemungkinan respons kekebalan awal dirinya terhadap HIV menyebabkan kegagalan infeksi atau sistem kekebalannya menjadi lebih baik dalam menghancurkan HIV dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang sangat senang karena ini semacam jalan lain untuk penyembuhan," kata anggota penulis studi sekaligus direktur Sharon Lewin, direktur Peter Doherty Institute for Infection and Immunity di University of Melbourne, dalam sebuah wawancara kepada Bloomberg.
“Anda akhirnya dapat menyingkirkan virus yang utuh dan Anda hanya meninggalkan jejak virus ini.”
HIV adalah virus penyebab AIDS. Sejak jadi epidemi pada awal dekade 80-an, hampir 80 juta orang telah terinfeksi HIV dan 36,3 juta orang meninggal karena komplikasi penyakitnya. Di seluruh dunia, diperkirakan 37,7 juta orang hidup dengan HIV pada tahun 2020.