Akibat Kanker Tulang, Kaki Anak Perempuan Ini ‘Diputar Balik’

30 April 2018 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amelia Eldred, pengidap kanker tulang. (Foto: Richard T. Harris/BPM Media)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Eldred, pengidap kanker tulang. (Foto: Richard T. Harris/BPM Media)
ADVERTISEMENT
Amelia Eldred, anak perempuan berusia tujuh tahun dari Inggris, harus menerima kenyataan pahit. Kakinya harus diamputasi akibat osteosarcoma, kanker tulang yang menyebabkan munculnya tumor agresif di tulang femur kirinya.
ADVERTISEMENT
Amelia didiagnosis menderita osteosarcoma pada Agustus 2017 dan sudah melakukan kemoterapi. Sayangnya, ia tetap harus menjalani amputasi pada Januari 2018.
Uniknya, kaki Amelia bukan hanya diamputasi, tapi kaki tersebut dipasang kembali dalam keadaan terbalik. Dokter membuang bagian tengah kaki Amelia, kemudian memasang kembali kaki bagi bawah gadis kecil itu dalam keadaan terbalik 180 derajat.
Dokter mengatakan, operasi ini akan membantu Amelia untuk tetap aktif dibanding bila kakinya benar-benar hilang sepenuhnya setelah diamputasi.
“Kami merasa itu pilihan terbaik untuk kami,” kata Michelle Eldred, ibu dari Amelia, dilansir BBC.
Setelah proses amputasi dan pemasangan kembali kaki bagian bawah tersebut, kini kaki Amelia menjadi seperti sepanjang lutut tapi agak lebih panjang sedikit. Kaki Amelia ini rencananya akan dipasangi dengan kaki palsu dan kemudian pergelangan kaki yang dipasang terbalik ini akan berfungsi seperti sendi lutut. Bila kakinya diamputasi semua, maka dikhawatirkan ia tidak akan bisa memakai kaki palsu sama sekali.
Ilustrasi operasi (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi (Foto: pixabay)
Operasi semacam ini adalah prosedur langka dan disebut dengan rotationplasty. Prosedur ini dilakukan untuk menyembuhkan tumor tulang yang muncul di lutut, menurut Dana-Farber/Boston Children's and Blood Disorders Center.
ADVERTISEMENT
Kaki palsu akan dipasang untuk menggantikan kaki bagian bawah, jelas Dr. Joel Mayerson, ahli onkologi ortopedi di The Ohio State University Comprehensive Cancer Center.
Apabila amputasi dilakukan di atas lutut, pasien mengeluarkan sekitar 70 persen lebih banyak energi daripada ketika berjalan normal dengan kaki palsu. Sementara jika amputasi di bawah lutut, energi yang dikeluarkan hanya 20 persen di atas normal, kata Mayerson.
Rotationplasty paling sering dilakukan pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, karena umumnya lebih mudah membiasakan mereka untuk menggerakkan pergelangan kaki mereka agar berfungsi sebagai sendi lutut. Dengan rotationplasty ini, anak-anak akan lebih mudah untuk kembali melakukan aktivitas fisik mereka, termasuk untuk berjalan, berlari, dan melompat.
ADVERTISEMENT