news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aksi Ular Piton Beri 'Tebengan' Selamatkan Para Kodok dari Amukan Badai

21 Juli 2021 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ular piton Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ular piton Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Alam liar tak selamanya kejam. Begitu juga hewan buas sekalipun, ternyata ada yang masih 'berbaik hati' kepada mangsanya. Ular piton ini misalnya, memberikan badannya untuk menyelamatkan para kodok dari amukan badai di Australia.
ADVERTISEMENT
Alkisah sebuah badai besar terjadi di utara Australia pada 2017 lalu. di tengah badai yang terjadi, muncul sesosok ular piton muncul dari kegelapan. Namun, ada yang beda. Dia ditunggangi oleh para kodok tebu alias Rhinella marina.
Ular dengan panjang 3,5 meter itu memang cukup menakutkan. Paul dan Anne Mock--yang saat itu berada di rumah bersama putri-putrinya--dibuat kaget dengan kemunculan ular itu di dekat rumahnya di kawasan Kununurra Australia Barat.
Badai saat itu disertai hujan yang cukup lebat. Sampai-sampai membuat hewan dari alam liar berhamburan sampai mendekat ke permukiman warga.
Paul dan Anne Mock memang memiliki dam atau bendungan di dekat rumahnya. Saat itu badai hampir menghancurkan struktur dam gara-gara air meluap karena hujan.
ADVERTISEMENT
Di tengah malam, keduanya nekat menembus hujan yang sedang berlangsung. Mereka memberanikan diri keluar di tengah petir dan hujan hanya untuk mengecek apakah keadaan danau apakah masih terkendali dan baik-baik saja.
“Danau itu sangat penuh sehingga memenuhi sarang kodok tebu di sekitar tepian. (Hal itu) membuat mereka semua berkeliaran di atas rumput,” katanya kepada The Guardian Australia.
"(Mereka) berada di tengah halaman, menuju tempat yang lebih tinggi."
Namun, pemandangan lucu bercampur ngeri tiba-tiba muncul. Para kodok malam itu tak sendirian, mereka ditemani ular piton yang juga sedang melarikan diri dari luapan air.
“Dia” adalah Monty, seekor ular piton berukuran 3,5 m yang juga melarikan diri dari air yang naik, dengan sekelompok 'pelancong nakal' di atas kapal.
ADVERTISEMENT
"Dia benar-benar melata di atas rumput dengan kecepatan penuh dengan katak-katak yang menumpang (di atas badan ular)," kata Mock.
“Saya pikir sangat menarik bahwa beberapa reptil lokal telah terbiasa dengan [kodok tebu] dan tidak memakannya.”
Saudara laki-laki Mock, Andrew, mem-posting foto pemandangan itu ke Twitter, memicu kengerian, keheranan, dan lelucon tentang momen di tengah hujan tersebut.

Mencoba kawin dengan ular piton

Lucunya lagi, ternyata pemandangan tersebut bukan hanya sekadar kodok yang meminta tumpangan pada ular. Pakar amfibi Jodi Rowley, dosen senior ilmu biologi di University of New South Wales punya penjelasan tersendiri.
Ulah kodok di atas ular yang muncul di Twitter itu ternyata pemandangan kodok tebu jantan yang sebenarnya mencoba kawin dengan ular piton.
ADVERTISEMENT
Kodok ini ternyata tak pandang bulu. Pemandangan tersebut tidaklah asing bagi Rowley. Dia pernah melihat perilaku kodok tebu yang mengajak kawin sebuah mangga busuk yang mengambang di atas sungai.
Usut punya usut, spesies kodok ini rupanya lumrah dianggap hama yang merusak di belahan Australia bagian utara dengan iklim tropis. Perjalanan mereka tampaknya tak terbendung dari wilayah timur ke barat selama beberapa dekade terakhir.
Terkadang, kodok ini juga suka usil masuk ke rumah-rumah warga, salah satunya rumah Mock.
“Kamu baru belajar mengusir kodok ketika kamu masuk ke rumahmu di malam hari. Mereka tertarik pada cahaya, mereka berada di jalan masuk dan kamu menghindarinya.