Alasan di Balik Keputusan Inggris Punya Menteri Urusan Kesepian

19 Januari 2018 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Inggris (Foto: Pixabay/terimakasih0)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Inggris (Foto: Pixabay/terimakasih0)
ADVERTISEMENT
Sejak Inggris memilih keluar dari Uni Eropa lebih dari setahun lalu, orang-orang Eropa mengejek keputusan Inggris itu akan membuat negaranya terisolasi, menjadi sebuah pulau yang kesepian.
ADVERTISEMENT
Tapi faktanya, Inggris memang sudah memiliki masalah serius dengan rasa kesepian, menurut sebuah riset yang dilansir The New York Times. Lebih dari 9 juta orang di Inggris sering atau selalu merasa kesepian, dalam riset yang dipublikasikan Jo Cox Commission on Loneliness pada 2017.
Menghadapi masalah kesepian yang semakin menyebar luas di negaranya, Perdana Menteri Inggris Theresa May menunjuk seorang menteri untuk menangani rasa kesepian para warganya.
Dilansir CNN, May menunjuk Tracey Crouch untuk memegang peran tersebut dan memimpin kelompok lintas partai. Ini dilakukan untuk menghormati rekomendasi yang dibuat dalam sebuah laporan pada 2016 mengenai pembunuhan anggota parlemen Inggris bernama Jo Cox oleh ekstremis sayap kanan. Sebelum meninggal, Cox disebut mengalami masalah kesepian dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dibentuklah Jo Cox Commission on Loneliness sebagai respons terhadap kesepian yang dialami mendiang Cox.
"Kesepian adalah realitas menyedihkan dari kehidupan modern," ujar May, yang hadir dalam acara penghormatan untuk Cox dan keluarganya pada Rabu (17/1) kemarin.
"Saya ingin menghadapi tantangan ini bagi masyarakat kita dan juga bagi kita semua untuk mengambil tindakan dalam menghadapi tantangan kesepian yang dialami oleh orang tua, orang yang sibuk bekerja, orang yang kehilangan orang-orang tercintanya, dan orang yang tidak memiliki siapapun untuk diajak bicara," papar May.
"Isu ini sangat diperhatikan oleh Jo dan kita akan menghormati kenangan atas dia dengan menyelesaikan masalah ini, membantu jutaan orang di seluruh Inggris yang menderita akibat kesepian," jelas Crouch.
ADVERTISEMENT
Meski sering dijadikan bahan olok-olok, ternyata merasa kesepian memang bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Sudah ada studi-studi yang menunjukkan bahwa hidup sendirian atau merasa kesepian meningkatkan kemungkinan dari kematian dini.
Ilustrasi depresi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi. (Foto: Thinkstock)
Dalam studi yang mempelajari 45 ribu orang berusia 45 tahun ke atas yang menderita atau dalam risiko penyakit jantung, ditemukan bahwa mereka yang hidup sendiri memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tinggal dengan orang lain.
Selain itu, kaum muda juga dapat mengalami hal yang sama. Dalam riset terbaru ditemukan bahwa pengguna berat media sosial memiliki tingkat isolasi sosial yang lebih tinggi.
Kesepian juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Sebagai contoh, orang yang terisolasi atau kesepian memiliki kemungkinan untuk tidak melakukan olahraga dengan teratur, memiliki gaya makan yang buruk, dan juga sulit diajak mengunjungi dokter.
ADVERTISEMENT
Pihak medis sudah diimbau untuk mulai mengidentifikasi risiko isolasi sosial pada seseorang sebelum masalah tersebut berkembang jadi lebih parah. Holt Lunstad, peneliti dari Brigham Young University, mendorong para dokter untuk berbicara dengan para pasiennya mengenai hubungan sosial dan juga merekomendasikan konseling untuk gaya hidup yang lebih sehat.