Alasan Vape Bisa Jadi Alternatif untuk Kurangi Merokok

5 Juni 2020 5:58 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi laki-laki sedang berpikir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi laki-laki sedang berpikir. Foto: Shutterstock
Ketika berbicara kesehatan, tetap saja jalan yang terbaik adalah tidak mengonsumsi keduanya, baik vape maupun rokok konvensional. Pro kontra mengenai vape masih terus menjadi perdebatan di seluruh dunia. Salah satunya, perdebatan mengenai apakah vape lebih baik ketimbang rokok.
Meski begitu, apabila melihat zat yang terkandung di dalam vape ketimbang di dalam rokok tembakau, vape dapat menjadi salah satu alternatif bagi perokok dewasa (perokok berat) yang tidak bisa berhenti secara langsung.
Dilansir National Library of Medicine, pemerintah Eropa hanya memperbolehkan cairan dalam vape mengandung zat-zat tertentu yang membuat zat-zat tersebut tidak berbahaya ketika dihirup. Selain itu, vape dipilih menjadi alternatif karena alasan-alasan berikut:
1. Kurangi risiko terserang penyakit kardiovaskuler
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
Karbon monoksida, nikotin, radikal bebas, karbonil (termasuk akrolein), dan partikel adalah komponen yang dikenal sebagai asap tembakau yang dihasilkan rokok konvensional dan berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskuler. Rokok tembakau juga dapat menghasilkan percepatan penimbunan lemak di dalam pembuluh darah (aterosklerosis) yang merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Tidak ada pembakaran tembakau dalam vape. Sebab, saat dihembuskan, vape melepaskan aerosol. Dalam jurnal yang dilansir National Library of Medicine, pemerintah Eropa telah menyetujui zat yang terkandung dalam aerosol pada vape mengandung potensi berbahaya lebih rendah daripada rokok tembakau dan aman digunakan.
2. Tidak mengandung ribuan senyawa beracun
com-Ilustrasi tembakau. Foto: Shutterstock
Saat seorang perokok menghisap rokok tembakau, setidaknya 7.000 bahan kimia dilepaskan karena pembakaran rokok. Dilansir European Cardiology Review, sebuah studi yang dilakukan seorang Toksikologi dan Farmakologi dari Polandia, menunjukkan bahwa mengganti rokok tembakau dengan rokok elektronik dapat menghasilkan paparan yang jauh lebih rendah terhadap berbagai racun dan karsinogen atau zat-zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang ada dalam tembakau ketika dibakar.
Hal tersebut juga didukung oleh satu penelitian. Sebuah penelitian dari International Journal of Environmental Research and Public Health yang menunjukkan bahwa perokok elektronik memiliki lebih sedikit toksin dan karsinogen dalam urin mereka dibandingkan dengan perokok konvensional.
3. Lebih rendah risiko bagi lingkungan
com-Ilustrasi liquid vape. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa perokok pasif harus menghadapi bahaya rokok. Hal tersebut kemudian menjadi alasan Inggris membuat peraturan untuk tidak merokok di ruang publik dan tempat kerja. Namun, vaping tidak termasuk dalam aturan ini dan sejumlah organisasi atau instansi dapat membuat kebijakan sendiri terkait vaping di lingkungan kerja.
Seperti dilansir HealthCentral.nz, Ketua Asosiasi Pengurangan Bahaya Tembakau Australia, Dr. Colin Mendelsohn, mengonfirmasi penelitian telah mengidentifikasi tingkat bahan kimia vape yang dilepaskan ke udara sangat rendah. Hal tersebut disebabkan karena saat dihembuskan, vape melepaskan aerosol yang mengandung potensi berbahaya lebih rendah daripada asap rokok tembakau. Oleh sebab itu, zat yang dihasilkan vape tidak beresiko terhadap perokok pasif. Pada tahun 2018 Public Health England juga telah meninjau bahwa belum ada risiko kesehatan yang teridentifikasi dari orang-orang yang ada di sekeliling vaper.
Singkatnya, penggunaan vape bukan berarti bebas risiko. Akan tetapi, risiko yang dihasilkan vape lebih rendah dibandingkan rokok tembakau. Oleh sebab itu, apabila Anda tidak pernah merokok sebelumnya, vape tidak bisa dijadikan alasan untuk Anda memulai penggunaannya.
Artikel ini merupakan bentuk kerjasama dengan APPNINDO