Ambisi NASA Bangun Pangkalan Nuklir di Bulan Tahun 2030

1 Desember 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronot AS Buzz Aldrin berdiri di Bulan pada 20 Juli 1969. Foto: NASA via REUTERS/Neil Armstrong
zoom-in-whitePerbesar
Astronot AS Buzz Aldrin berdiri di Bulan pada 20 Juli 1969. Foto: NASA via REUTERS/Neil Armstrong
ADVERTISEMENT
NASA berencana membangun reaktor nuklir untuk ditempatkan di Bulan tahun 2030. Rencana ini merupakan cara AS untuk membantu banyak misi luar angkasa di Bulan, penerbangan ke Mars dan misi di masa depan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan dari Departemen Energi Laboratorium Nasional Idaho (INL) via Livescience, mereka bekerja sama dengan NASA untuk menempatkan reaktor fisi pertama di luar angkasa tersebut. Reaktor tersebut harus punya daya tahan yang tinggi dan mandiri, alias tak menggantungkan sumber energi dari cahaya matahari.
Baik NASA dan INL saat ini tengah mencari mitra dari luar untuk memulai proyek besar ini. NASA dan INL juga terbuka dengan ide dan gagasan dari ahli maupun publik di dunia dalam pembangunan ini.
"Saya berharap (reaktor) fisi ini akan sangat bermanfaat bagi rencana kami untuk (sumber energi) bulan dan Mars dan bahkan mendorong inovasi untuk penggunaan di Bumi."
Mempertimbangkan penempatan reaktor yang akan ditaruh di Bulan, ada beberapa syarat yang dipenuhi dalam pembangunan ini, pertama reaktor yang akan dibangun berjenis reaktor fisi. Kedua, reaktor juga harus memiliki berat tak lebih dari 6.000 kilogram.
ADVERTISEMENT
Reaktor ini harus muat masuk ke dalam roket dengan dimensi 24 meter persegi. Ya, reaktor ini sebelumnya akan dirakit terlebih dahulu di Bumi kemudian dibawa ke Bulan.
Foto Bulan yang diambil remaja 16 tahun bernama Prathamesh Jaju. Foto: Prathamesh Jaju via Instagram
Reaktor yang dibangun juga menyediakan setidaknya 40 kilowatt daya listrik terus menerus selama 10 tahun. Karena permukaan Bulan memiliki suhu cukup ekstrem, Reaktor ini juga harus memiliki kontrol suhu untuk menjaga sistem di perangkatnya tetap dingin.
Ambisi NASA untuk mengulang kesuksesan eksplorasi ke Bulan telah terlihat sejak beberapa bulan lalu. Pada Februari 2022 nanti misalnya, NASA akan meluncurkan penerbangan tanpa awak menuju Bulan.
NASA kini sedang dalam tahap akhir pengujian untuk mengirim kapsul Orion yang akan mengorbit Bulan dengan roket Space Launch System setinggi 98 meter. Misi yang dinamai Artemis I ini diharapkan membuka jalan untuk terbang di masa depan dengan kru.
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu sebelum peluncuran, akan ada serangkaian tes terintegrasi yang dilakukan, termasuk antarmuka dan sistem komunikasi, dan gladi resik. Jika berhasil, NASA akan menetapkan tanggal resmi peluncuran Artemis I, menurut laporan The Guardian.