Ancam Nyawa Anak-anak, Wabah Demam Misterius Muncul di India
PerbesarPenyakit yang belum diketahui ini memiliki ciri-ciri seperti gejala demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, dehidrasi, dan mual. Beberapa pasien yang diperiksa juga mengeluhkan adanya adanya ruam di tungkai atas dan bawah. Anehnya, tak satu pun korban yang didiagnosis positif COVID-19.
Beberapa dokter menduga, penyakit ini disebabkan oleh demam berdarah yang sangat parah. Sebab hasil tes darah sejumlah pasien menunjukkan penurunan jumlah trombosit yang menjadi salah satu gejala demam berdarah dengue (DBD).
“Para pasien terutama anak-anak di rumah sakit meninggal dengan sangat cepat,” kata salah satu pejabat kesehatan senior di distrik Firozabad, Dr. Neeta Kulshrestha, dikutip dari BBC News.
Demam berdarah sendiri adalah penyakit dari virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti melalui gigitan. Nyamuk ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. Virus dengue sendiri terdiri dari empat jenis, yakni virus dengue serotipe-1 (DEN-1), DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Sebenarnya, sebagian besar kasus akibat virus dengue ini ringan, tapi tidak menutup kemungkinan virus juga dapat menyebabkan gejala akut yang mirip flu. Bila tidak segera ditangani, pasien DBD bisa meninggal dunia.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diperkirakan terdapat sekitar 390 juta infeksi dengue di seluruh dunia. Jumlah infeksi dan kematian pun meningkat secara drastis hingga empat kali lipat dalam beberapa dekade terakhir. Antara tahun 2000-2015, tercatat sudah 4.032 orang meninggal karena DBD.
Keadaan yang tak jauh berbeda juga terjadi di Indonesia. Ya, di tengah pandemi, kita sedang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD. Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga 14 Juni 2021 total kasus DBD di Indonesia mencapai 16.320 kasus.
Jumlah ini meningkat sebanyak 6.417 kasus jika dibandingkan pada 30 Mei yang hanya 9.903 kasus. Jumlah kematian akibat DBD pun meningkat dari 98 kasus pada akhir Mei menjadi 147 kasus pada 14 Juni 2021.
Kiat Cegah DBD
Beberapa cara bisa kita lakukan untuk mencegah timbulnya DBD. Selain melakukan 3M, menggunakan lotion penolak nyamuk juga bisa menjadi membantu kita agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti, salah satunya menggunakan Soffell Alamia.
Soffell Alamia yang berbentuk lotion dan spray terbuat dari ekstrak daun sehingga lebih aman digunakan untuk kulit sensitif, termasuk kulit anak-anak. Saat diaplikasikan di kulit akan terasa lembut, tidak lengket, dan menimbulkan sensasi dingin. Soffell Alamia terdiri dari dua varian, yaitu Yuzu dan Mint Geranium.
Selain perlindungan di kulit, jangan lupa memberikan perlindungan maksimal untuk keluarga dari DBD dengan ForceMagic 2in1 di rumah. Obat nyamuk aerosol dengan Formula Synergis ini bisa membunuh nyamuk hingga ke saraf, jadi 100 persen nyamuk mati dan tidak akan bangun lagi.
Aromanya juga lembut dan tidak menyebabkan sesak napas, sehingga lebih aman untuk keluarga dan anak-anak. Ditambah partikelnya yang mudah terurai keesokan harinya, aerosol ForceMagic tidak akan mengendap di bantal atau perabot rumah lainnya.
Jadi jangan lupa selalu oleskan Soffell Alamia serta semprotkan ForceMagic di pagi dan sore hari, karena nyamuk demam berdarah bisa menggigit keluarga kapan saja.
Anda bisa mendapatkan Soffell Alamia dan ForceMagic di Alfamart, Indomaret, supermarket, di Shopee Enesis Official Store serta di Tokopedia Enesis Official Store . Selain itu juga bisa melalui layanan Enesis Home Delivery Service untuk wilayah Jabodetabek dengan WA ke nomor 0811183030.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enesis
