Anjing Bantu Temukan Pemakaman Kuno Berusia 3.000 Tahun di Kroasia

26 Oktober 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu anjing yang menemukan makam berusia 3 ribu tahun di Kroasia. Foto: Dok. University of Zadar
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu anjing yang menemukan makam berusia 3 ribu tahun di Kroasia. Foto: Dok. University of Zadar
ADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi, anjing memiliki indra penciuman 10 ribu kali lebih akurat dibandingkan manusia. Kemampuan mengagumkan dari hewan domestik itu pun banyak dielu-elukan oleh para peneliti.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebagai hewan peliharaan yang dikenal setia, anjing seolah menjadi aset berharga untuk mempermudah pekerjaan manusia dengan indra penciumannya yang memukau. Di bidang kedokteran misalnya, mamalia ini mampu mengendus sel kanker. Di bidang penegakan hukum apalagi, anjing kerap menggagalkan upaya penyelundupan narkoba.
Yang paling baru, anjing ternyata juga memiliki keahlian di bidang arkeologi. Seperti yang belum lama ini terjadi, di mana anjing membantu para arkeolog menemukan makam berusia 3 ribu tahun di Kroasia. Para arkeolog pun cukup terkesan dengan kemampuan anjing-anjing tersebut dalam mengidentifikasi situs arkeologi tanpa merusak atau menghancurkannya.
Bagi anjing pelacak yang biasanya menjadi ‘rekan’ kerja polisi dalam mengungkap kasus kriminal, pekerjaan menemukan situs makam bersejarah yang berusia ribuan tahun sekalipun, bisa jadi bukan pekerjaan yang sulit. Sebabnya, anjing-anjing itu telah terlatih menemukan mayat dari korban kejahatan.
Makam berusia 3 ribu tahun di Kroasia berhasil ditemukan berkat bantuan hewan anjing. Foto: Dok. University of Zadar
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Journal of Archaeological Method and Theory, seorang profesor arkeologi dari Universitas Zadar bernama Vedrana Glavaš menjelaskan secara rinci tentang bagaimana cara anjing mengidentifikasi situs pemakaman bersejarah. Glavaš dibantu oleh rekannya Andrea Pintar, seorang etolog atau ahli perilaku hewan yang memiliki spesialisasi menggunakan bantuan anjing K9 untuk menemukan jenazah manusia.
ADVERTISEMENT
"Metode ini sangat bagus karena anjing menemukan aroma tubuh manusia yang membusuk, yang hanya khusus dimiliki manusia," ujar Glavaš, sebagaimana dikutip dari IFL Science. "Tidak ada makhluk lain yang berbau seperti manusia."
Sebelumnya, para peneliti memprediksi tak pernah ada anjing yang turut dilibatkan dalam penemuan situs pemakaman yang benar-benar kuno. Mereka menduga yang terjadi di Kroasia adalah debut anjing-anjing pintar itu dalam menunjukkan kelihaian mereka di bidang arkeologi.
Walau begitu, sebenarnya indra penciuman anjing yang sangat tajam sudah pernah dimanfaatkan untuk menemukan sisa-sisa peninggalan dari era perang sipil dan revolusi. Mereka berhasil menemukan enam kuburan baru yang berasal dari 700 SM dalam sebuah penggalian arkeologi di pegunungan Velebit, Kroasia.
Salah satu anjing yang menemukan makam berusia 3 ribu tahun di Kroasia. Foto: Dok. University of Zadar
Glavaš, yang telah mengerjakan penggalian sejak 2014, tertarik menguji kelayakan keterlibatan anjing dalam mengidentifikasi situs makam. Menurut dia, metode ini bisa berpotensi lebih akurat dan tidak bersifat destruktif seperti saat menggunakan metode tradisional.
ADVERTISEMENT
Bagi para arkeolog, mendeteksi situs makam bukanlah perkara mudah ketika tidak ditemukan penanda yang jelas. Itu sebabnya, pencarian lokasi sudah pasti akan melibatkan radar penembus tanah, pengindraan jarak jauh, dan penggalian kuno yang sederhana.
Sedangkan anjing K9, mereka sudah terlatih untuk mengendus aroma yang sangat spesifik dari sisa-sisa jasad manusia. Dengan kemampuan tersebut, mereka diharapkan bisa menentukan suatu lokasi dengan akurasi yang luar biasa.
Untuk memperoleh anjing K9 yang telah terlatih, para arkeolog juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Namun, biaya tersebut tentu saja tak sebanding dengan penggunaan satelit dan laser yang memakan ongkos lebih fantastis apabila tidak menggunakan anjing K9.
Sejumlah petugas keamanan yang berjaga membawa K9. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam risetnya, Glavaš dibantu empat anjing betina jenis Belgian malinois dan German shepherds yang sudah terlatih. Sejauh ini, sudah ada 10 situs pemakaman yang telah dikonfirmasi dari 19 situs yang ditemukan anjing-anjing tersebut karena ada aroma unik dari sisa-sisa jasad manusia. Sementara di lima lokasi penggalian lainnya juga ditemukan pemakaman dengan peti mati yang salah satunya berisi tulang-belulang dari jasad anak kecil.
ADVERTISEMENT
Dalam makalahnya, Glavaš dan Pintar juga memberikan semacam rekomendasi cara melatih anjing yang akan dilibatkan dalam penemuan situs arkeologi.