Anjing Bisa Deteksi Orang Terinfeksi Virus Corona, Tingkat Akurasinya Tinggi?

28 Juli 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing labrador Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing labrador Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anjing merupakan hewan yang dikenal punya indra penciuman yang tajam. Namun, siapa sangka anjing juga bisa mendeteksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru dari University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman, menemukan bahwa anjing yang dilatih dapat mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona. Riset mereka pun telah dipublikasi dalam jurnal BMC Infectious Disease pada 23 Juli 2020.
Dalam riset tersebut, para peneliti melatih delapan ekor anjing pelacak khusus dari angkatan bersenjata Jerman untuk mendeteksi air liur orang yang mengidap virus corona SARS-CoV-2. Mereka hanya dilatih selama seminggu.
Setelah menjalani masa latihan, delapan anjing tersebut pun diminta mengendus 1.012 sampel air liur manusia yang terdiri dari orang terinfeksi corona dan orang yang sehat. Hasilnya, para anjing terlatih itu berhasil mengidentifikasi sampel dengan tingkat akurat sebesar 94 persen.
Seekor anjing Malinois yang dilatih untuk menemukan sepotong kain yang terinfeksi bakteri virus corona atau COVID-19 di Maison-Alfort, Paris, Prancis. Foto: AFP/JOEL SAGET
Sebagai rinciannya, para anjing berhasil mengendus 157 sampel positif dan 792 sampel negatif virus corona. Adapun sebanyak 33 sampel negatif salah diidentifikasi oleh anjing sebagai positif (false positive) dan 30 sampel positif keliru diidentifikasi sebagai negatif (false negative).
ADVERTISEMENT
Sebagai perbandingan, uji diagnostik reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) yang saat ini jadi standar tes corona punya tingkat kesalahan deteksi (false detection rate) sebesar 25 persen dan tingkat false positive sebesar 2,3-6,9 persen, kata peneliti. Mereka pun menyebut bahwa anjing terlatih bisa diandalkan untuk pemeriksaan awal virus corona.
“Temuan awal ini menunjukkan bahwa anjing pendeteksi yang terlatih dapat mengidentifikasi sampel sekresi pernapasan dari individu yang terinfeksi SARS-CoV-2 yang dirawat di rumah sakit dengan membedakan antara sampel pasien terinfeksi SARS-CoV-2 dan (sampel) kontrol negatif,” kata peneliti.
“Data ini dapat mendasari metode screening yang dapat diandalkan untuk orang terinfeksi SARS-CoV-2,” pungkas mereka.
Polisi Chile Latih Anjing untuk Deteksi Pasien COVID-19. Foto: Martin Bernetti/AFP
Anjing sendiri diketahui memang memiliki kemampuan penciuman 1.000 kali lebih baik ketimbang manusia. Menurut peneliti, para anjing terlatih bisa ditempatkan di tempat keramaian untuk mengidentifikasi langsung siapa orang yang terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Para peneliti sendiri saat ini akan melanjutkan penelitian mereka. Nantinya, para anjing akan dilatih untuk membedakan sampel COVID-19 dengan penyakit lain, seperti influenza.
“Kami berpikir hal ini bekerja karena proses metabolisme di tubuh pasien telah berubah sepenuhnya,” kata Maren von Koeckritz-Blickwede, profesor di University of Veterinary Medicine Hannover, dalam video YouTube mengenai riset mereka. “Kami pikir anjing itu bisa mendeteksi bau yang spesifik.”