Apa Itu The New Normal? Kehidupan Normal Baru Setelah Pandemi Corona

11 Mei 2020 2:40 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis dengan APD lengkap bersiap untuk mengambil sampel swab dari warga di pasar tradisional di Bogor, Jumat (8/5). Foto:  REUTERS / Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis dengan APD lengkap bersiap untuk mengambil sampel swab dari warga di pasar tradisional di Bogor, Jumat (8/5). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona SARS-CoV-2 mengubah cara manusia menjalani rutinitas. Seluruh sendi kehidupan terdampak. Aktivitas sekolah dan bekerja berlangsung dari rumah. Pusat perbelanjaan dan hiburan tutup. Transportasi dibatasi. Imbasnya, perekonomian dunia terpukul, bahkan sejumlah bisnis terpaksa gulung tikar.
ADVERTISEMENT
Kita semua berharap pandemi ini lekas berlalu. Ketika suatu saat keadaan pulih kembali, kehidupan “new normal” harus dihadapi. Yang menjadi pertanyaan: Bagaimana cara menyesuaikan diri dengan kehidupan yang telah diguncang wabah sedahsyat COVID-19?
Laurie Garrett, jurnalis kesehatan masyarakat pemenang anugerah Pulitzer, mengatakan dunia tak akan pernah lagi sama setelah pandemi virus corona berlalu, bahkan bertahun-tahun ke depan.
“Saya pikir kita akan melihat empat, lima tahun dari sekarang, dan tidak akan ada satu aspek pun dari kehidupan kita yang tidak berubah,” ujar Garrett, dikutip CNN. “Hampir mustahil membayangkan seperti apa itu nantinya.”
Vaksin menjadi harapan besar yang dapat mengantarkan dunia pada kehidupan normal yang baru. Namun menurut Garrett, pengembangan vaksin ini juga membawa masalah jika dilakukan tanpa pendekatan yang terpadu dari otoritas berwenang.
ADVERTISEMENT
“Virus akan terus beredar di dunia, terlepas dari ada atau tidaknya vaksin, kecuali kita berkomitmen pada tujuan strategis untuk benar-benar menyingkirkan virus dari planet ini dengan penerapan vaksin yang tepat untuk semua orang: 7,5 miliar manusia,” ujarnya.
Adapun sejumlah negara mulai melonggarkan aturan lockdown, mereka menjadi yang pertama harus beradaptasi dengan segala kebiasaan baru sebelum virus corona mewabah. Melihat hal ini, para ahli kesehatan masyarakat mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati.
“Pembukaan kembali (setelah lockdown) bukan berarti kembali normal. Hal itu adalah upaya menemukan cara untuk memungkinkan orang kembali keluar untuk melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan, dan urusan untuk melakukan bisnis,” kata Dr. Marcus Plescia, kepala petugas medis di Asosiasi Pejabat Kesehatan Negara dan Wilayah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak bisa berpura-pura virusnya sudah pergi. Sebagian besar penduduk masih rentan,” lanjutnya.
Meski nantinya pemerintah merelaksasi aturan tinggal di rumah, setiap orang di belahan Bumi manapun harus tetap waspada: Pertahankan jarak, pakai masker, serta rutin cuci tangan.
Siapa pun memikul tanggung jawab yang sama atas kesehatan sendiri dan orang-orang di sekitar. Bahkan setelah adanya vaksin nantinya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.