Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Bergerak dengan Kecepatan Cahaya?

19 Februari 2024 7:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecepatan cahaya Foto: pixhere
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecepatan cahaya Foto: pixhere
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam film fiksi, kita mungkin pernah menjumpai orang yang bisa bergerak dengan kecepatan cahaya? Flash di superhero DC, misalnya, memiliki kekuatan bisa bergerak dengan sangat cepat, meski tidak secepat cahaya.
ADVERTISEMENT
Yang jadi pertanyaan, kalau manusia bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, bisakah dia bertahan hidup? Dan apa kira-kira yang bakal terjadi pada tubuh?
Dilansir Live Science, pertama mari kita asumsikan bahwa manusia bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, yakni 299.792.458 meter per detik. Dalam kondisi tersebut, akselerasi akan menjadi masalah besar ketika manusia bergerak hingga mencapai kecepatan cahaya. Ini karena terlalu banyak gaya percepatan dapat mengancam nyawa kita.
Menurut Michael Pravica, profesor fisika di University of Nevada di Las Vegas, pada akselerasi tinggi, darah akan kesulitan memompa ke ekstremitas atau anggota gerak termasuk lengan dan kaki.
Kebanyakan manusia dapat menangani gaya percepatan sekitar empat sampai enam kali gaya gravitasi (4 - 6 G) untuk jangka waktu singkat. Ketika G-force–tekanan gravitasi yang dialami oleh tubuh manusia akibat kondisi tertentu– meningkat, kemampuan tubuh untuk menyebarkan darah dari kaki ke kepala menjadi terbatas.
ADVERTISEMENT
Ketika darah mulai menggenang karena tidak tersalurkan dengan baik, kamu akan pingsan. Dan jika tekanan tersebut tidak berhenti, pada akhirnya kamu akan mati karena tubuh kekurangan oksigen yang diangkut darah ke seluruh tubuh.
Prototipe jet tempur KF-21/KFX yang dikembangkan Korea Selatan bersama Indonesia. Foto: Dok. Korea Aerospace Industries
Pilot pesawat tempur biasanya mengalami G-force tingkat tinggi, tapi mereka diajari teknik agar tidak pingsan ketika dihadapkan dalam kondisi tersebut. Salah satunya kemampuan untuk meregangkan otot di ekstremitas, dan mereka menggunakan pakaian khusus untuk menahan beban hingga 9 gaya gravitasi dalam waktu singkat.
Namun, jika kamu berakselerasi ke kecepatan cahaya dalam beberapa detik seperti di film “Star Wars”, kamu akan menjadi “manusia pancake” ketika lebih dari 6.000 G menghantam tubuhmu.
Kalau kamu ingin berakselerasi ke kecepatan cahaya dengan lebih aman, katakanlah dengan berat 2 G, diperlukan waktu lebih dari lima bulan untuk berakselerasi ke kecepatan cahaya dengan asumsi kamu bergerak dalam garis lurus dan tidak ada hambatan udara, alias gerak konstan. Dengan berat 1 G, percepatan akan memakan waktu lebih dari 11 bulan. Sayang, untuk bisa bergerak secepat cahaya adalah hal mustahil.
ADVERTISEMENT
“Anda tidak bisa melaju dengan kecepatan cahaya mengingat massa Anda terbatas,” kata Pravica.
Menurut teori relativitas Einstein, ketika suatu benda bermassa mendekati kecepatan cahaya, maka massanya akan semakin meningkat. Artinya, jika suatu benda dapat bergerak mencapai kecepatan cahaya, maka dia akan menjadi sangat besar dan memerlukan energi yang tidak terbatas untuk mempertahankan kecepatan tersebut.
“Jika Anda bisa bergerak secepat cahaya, anda akan merasakan efek relativitas waktu. Waktu akan bergerak lebih lambat bagi Anda dibandingkan orang yang bergerak dengan kecepatan normal, meski pengalaman Anda terhadap waktu tidak akan berubah. Jika Anda bisa mengamati orang yang bergerak dengan kecepatan normal, mereka akan tampak bergerak dalam gerakan lambat,” kata Pravica.