Arkeolog Temukan Gua Dewa Jaguar yang Penuh Harta Karun

11 Maret 2019 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangunan Suku Maya Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Di bawah reruntuhan Chichen Itza di situs Peradaban Maya, Meksiko, para arkeolog telah menemukan kembali gua tersembunyi yang penuh dengan harta karun yang hilang. Gua ini dipenuhi dengan lebih dari 150 artefak, termasuk pembakar dupa, vas, dan piring yang dihiasi dengan wajah dewa kuno dan ikon agama lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan dari Mexico's National Institute of Anthropology and History (INAH), gua itu diyakini hanya satu dari tujuh ruang suci yang berada dalam jaringan terowongan Balamku, sang Dewa Jaguar.
Terlindung di bawah Chichen Itza, sebuah kota yang dahulu menampung jutaan orang hingga abad ke-13, artefak-artefak yang ada di sana masih terjaga dari tangan manusia hingga saat ini. Kemungkinan, harta-harta itu tidak tersentuh oleh tangan manusia selama lebih dari 1.000 tahun.
Beberapa artefak yang ditemukan di Gua Balamku di bawah Chichen Itza. Foto: Karla Ortega/Proyecto Gran Acuífero Maya
Para peneliti dari INAH sebetulnya bukan pihak pertama yang menemukan Gua Dewa Jaguar. Pada 1966, arkeolog Víctor Segovia Pinto sempat menulis laporan tentang tempat ini, tetapi dia tidak pernah menggalinya dan kemudian mengarahkan petani setempat untuk menutup pintu masuk ke dalam gua--karena alasan yang masih belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Catatan dari Segovia ini lalu hilang, meninggalkan misteri yang membutuhkan waktu lima dekade berikutnya bagi para ilmuwan untuk dapat menemukan lokasi gua.
Lantas tahun lalu, para arkeolog merangkak selama berjam-jam melalui labirin terowongan gelap di bawah reruntuhan Chichen Itza. Dari terowongan gelap gulita ini mereka berhasil mencapai pintu masuk gua yang tersegel.
Arkeolog menemukan 200 tempat dengan sisa-sisa arkeologis, termasuk altar Maya, di bawah gua terpanjang di dunia. Foto: National Institute of Anthropology and History
"Balamku tidak hanya bisa memberi tahu kita tentang momen keruntuhan Chichen Itza, tetapi juga bisa memberi tahu kita saat permulaannya (penyebabnya)," Tutur Guillermo de Anda dilansir LiveScience.
"Sekarang, kami memiliki konteks yang tersegel, dengan informasi sangat besar, termasuk bahan organik yang dapat digunakan, yang dapat kami gunakan untuk memahami perkembangan Chichen Itza." imbuhnya.
Mempelajari harta artefak yang tidak tersentuh di dalam Gua Dewa Jaguar dipercaya akan membantu para peneliti untuk lebih memahami budaya ritual di gua Maya. Selain itu, kondisi geologi dan mikrobiologi gua tersebut juga dapat menyajikan secara detail soal perkembangan peradaban Kota Chichen Itza.
ADVERTISEMENT