Arkeolog Temukan Harta Karun Kuno di Danau Tertinggi di Dunia

3 April 2019 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Matahari, Danau Titicaca di Pegunungan Andes, Bolivia. Foto: rodrigojicarvalho via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Matahari, Danau Titicaca di Pegunungan Andes, Bolivia. Foto: rodrigojicarvalho via Pixabay
ADVERTISEMENT
Pulau Matahari di Danau Titicaca, danau tertinggi di dunia, pernah menjadi tempat persembahan ritual untuk dewa-dewa supernatural oleh orang-orang Tiwanaku di Pegunungan Andes, Bolivia. Harta karun kuno berupa bukti-bukti persembahan tersebut baru-baru ini ditemukan oleh sekelompok arkeolog di danau yang terletak di ketinggian 3.821 meter di atas permukaan laut itu.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang sering mengaitkan Pulau Matahari dengan suku Inca, tempat itu merupakan lokasi ziarah yang penting bagi Inca. Mereka meninggalkan banyak bangunan yang digunakan untuk upacara dan persembahan di sekitar pulau itu,” ujar Jose Capriles, peneliti yang terlibat dalam penemuan bukti ritual persembahan tersebut, seperti dikutip dari IFL Science.
Menurut Capriles, orang-orang Tiwanaku hidup di sekitar Danau Titicaca antara tahun 500 hingga 1100 Masehi. Mereka adalah orang-orang pertama yang memberikan barang-barang berharga kepada dewa-dewa yang dipuja.
Harta karun berupa artefak ritual persembahan orang Tiwanaku di Pulau Matahari, Danau Titicaca, Bolivia. Foto: Jose Capriles/Pennsylvania State University via Proceedings of the National Academy of Sciences
Penemuan bukti persembahan itu dimulai saat sebuah tim peneliti melakukan penggalian arkeolog di bawah air di area Khoa Reef di Danau Titicaca. Mereka menggunakan sonar dan fotogrametri tiga dimensi untuk memindai dan memetakan terumbu, serta mengeruk area tersebut guna menggali peninggalan arkeologi yang ada.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan penggalian, arkeolog menemukan beberapa barang yang terkubur dalam lapisan endapan, seperti pembakar dupa keramik dihiasi kepala puma, ornamen yang terbuat dari emas, kerang, dan batu.
“Temuan ini, khususnya pembakar dupa keramik berbentuk puma, sangat penting karena benda itu membantu kami memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang proses ritual dan agama yang dianut budaya Tiwanaku, masyarakat yang mendahului Inca selama beberapa ratus tahun,” tulis para peneliti dalam laporan studi mereka.
Harta karun berupa artefak ritual persembahan orang Tiwanaku di Pulau Matahari, Danau Titicaca, Bolivia. Foto: Jose Capriles/Pennsylvania State University via Proceedings of the National Academy of Sciences
Jangkar yang ditemukan di dekat lokasi persembahan menunjukkan bahwa mereka yang melakukan ritual, diperkirakan telah menjatuhkan persembahan dari atas kapal agar tenggelam. Menurut para peneliti, daerah itu dijadikan ritual karena keindahan alam dan lokasinya yang strategis di Pegunungan Andes.
ADVERTISEMENT
“Itu adalah tempat yang strategis untuk melakukan ritual. Di Pulau Matahari dan Khoa Reef, para pemuka agama datang bersama untuk upacara sakral. Persembahan ritual yang mereka buat di sini menunjukkan transisi masyarakat dari sistem keagamaan berbasis lokal ke sesuatu yang memiliki daya tarik geopolitik dan spiritual yang lebih luas,” ujar Capriles.
Munculnya agama yang lebih terorganisasi akan mengarah pada konsolidasi kelompok yang tinggal di sekitar danau. Pada akhirnya hal ini kemudian menciptakan negara Tiwanaku dengan hierarki politiknya.