Artefak Misterius Ditemukan di China, Beri Gambaran 'Dunia Peri'

30 Juni 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Topeng perunggu ini ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui pada 1980-an. Baru-baru ini, lebih banyak temuan telah digali dari serangkaian lubang. Foto: Shan_shan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Topeng perunggu ini ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui pada 1980-an. Baru-baru ini, lebih banyak temuan telah digali dari serangkaian lubang. Foto: Shan_shan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti menemukan sejumlah artefak misterius di situs arkeologi Sanxingdui, Sichuan, China. Penemuannya terdiri dari patung perunggu ular berkepala manusia, batu giok, topeng emas, hingga alter perunggu.
ADVERTISEMENT
Penemuan patung menarik perhatian para arkeolog. Mereka menduga artefak tersebut menggambarkan 'dunia peri' menurut masyarakat lokal zaman dulu.
"Patung-patung itu sangat kompleks dan imajinatif, mencerminkan dunia peri yang dibayangkan oleh orang-orang pada waktu itu, dan mereka menunjukkan keragaman dan kekayaan peradaban China," kata Zhao Hao, seorang profesor di Universitas Peking dan pemimpin penggalian di salah satu lubang Sanxingdui, sebagaimana dikutip Xinhua.
Dua lubang pertama kali digali pada 1980-an, kemudian enam lubang lainnya digali pada 2020. Penggalian masih terus dilakukan hingga sekarang.
Selama penggalian itu berlangsung, para ahli arkeologi telah menemukan total 13.000 artefak yang diyakini berasal dari Zaman Perunggu antara 4.500 hingga 3.000 tahun yang lalu.
Para arkeolog menggali salah satu dari enam lubang yang ditemukan di situs Sanxingdui di Cina. Foto: Archaeology Research Institute
“Mengenai patung dan artefak yang baru-baru ini digali, senang bisa menemukan lebih banyak lagi," kata Chen Shen, kurator senior di Royal Ontario Museum (ROM) Toronto kepada, Live Science.
ADVERTISEMENT
Shen mencatat, dua lubang pertama yang digali pada 1986 berisi artefak yang mirip dengan penemuan baru kali ini. Shen sendiri telah melakukan penelitian barang-barang yang ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui sejak 2002.
Sampai sekarang belum ada bukti penguburan atau kremasi manusia yang ditemukan di situs tersebut. Shen menduga lubang tersebut kemungkinan digunakan untuk tujuan ritual, bukan pemakaman.
Sementara Jay Xu, direktur dan CEO Asian Art Museum of San Francisco, mengatakan bahwa beberapa artefak yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda sengaja dirusak dan dibakar.
ADVERTISEMENT
"Seperti masyarakat lainnya, ritual menghancurkan dan membakar seringkali merupakan bagian suci atau persekutuan dengan dunia di luar. Penguburan artefak mungkin merupakan upaya untuk menggerakkan masyarakat melalui krisis dengan bimbingan atau bantuan dari yang dunia lain," tambahnya.