news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Artefak Piramida Super Langka Ditemukan di Kotak Cerutu, Usianya 5.000 Tahun

20 Desember 2020 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kayu Cedar yang ditemukan di kotak cerutu. Foto: University of Aberdeen
zoom-in-whitePerbesar
Kayu Cedar yang ditemukan di kotak cerutu. Foto: University of Aberdeen
ADVERTISEMENT
Para akademisi mengatakan, satu dari tiga artefak sangat langka yang ada di dalam Piramida Agung Mesir kuno telah ditemukan di dalam kaleng cerutu Universitas Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Fragmen atau potongan kayu cedar yang berasal dari 5.000 tahun lalu atau awal pembangunan Piramida Giza pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19. Namun, fragmen itu hilang selama lebih dari 70 tahun.
Secarik catatan yang ditemukan pada 2001 menunjukkan bahwa fragmen berada di samping bola dan kait perunggu digunakan untuk konstruksi dan disumbangkan ke University of Aberdeen.
Kotak cerutu berisi kayu cedar Piramida Giza, Mesir. Foto: University of Aberdeen
Namun, jejaknya semakin tidak jelas dan menghilang begitu saja. Hingga akhir tahun 2019, tatkala asisten kurator di Universitas Skotlandia, Abeer Eladany, secara kebetulan menemukan kaleng cerutu dengan cap bendera Mesir di mana di dalamnya terdapat fragmen yang sangat langka.
“Rasanya seperti menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Eladany setelah menemukan pecahan kayu di antara ratusan ribu item. “Saya seorang arkeolog dan telah mengerjakan penggalian di Mesir, tetapi saya tidak pernah membayangkan di sini di timur laut Skotlandia, saya akan menemukan sesuatu yang begitu penting bagi warisan negara saya sendiri.”
ADVERTISEMENT
Fragmen langka yang awalnya berukuran 5 inci atau sekitar 13 centimeter dan sekarang menjadi beberapa bagian pertama kali ditemukan di Kamar Ratu Piramida Giza pada tahun 1872 oleh insinyur bernama Waynman Dixon.
Ia kemudian pergi ke kota Skotlandia untuk menyambangi James Grant, seorang dokter medis yang belajar di Aberdeen. Dixon bermaksud mengajak Grant pergi ke Mesir untuk menangani wabah kolera yang menerjang kala itu, sekitar pertengahan tahun 1860-an.
Kini, fragmen sudah dapat dipastikan berasal dari pembangunan Piramida Giza awal setelah dilakukan analisis. Hasil penanggalan karbon menunjukkan kayu berasal dari 3341 hingga 3094 Masehi, jauh sebelum pembangunan piramida.
Neil Curtis, kepala museum dan koleksi di University of Aberdeen menyebut hasil penanggalan karbon sebagai “revelation” atau wahyu. “Penemuan ini pasti akan menyalakan kembali minat pada peninggalan Dixon dan bagaimana mereka dapat menjelaskan Piramida Giza,” katanya.
ADVERTISEMENT