AS Beri Izin Penggunaan Obat Baru TBC yang 3 Kali Lebih Efektif

18 Agustus 2019 15:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat terbaru TBC yang diyakini lebih ampuh. Foto: Obat terbaru TBC yang diyakini lebih ampuh.
zoom-in-whitePerbesar
Obat terbaru TBC yang diyakini lebih ampuh. Foto: Obat terbaru TBC yang diyakini lebih ampuh.
ADVERTISEMENT
Kabar baik bagi para penderita tuberkulosis atau TBC. Food and Drug Administration (FDA), selaku badan pengawas obat dan makanan (BPOM) di Amerika Serikat, telah mengeluarkan izin bagi obat terbaru TBC pada 14 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Obat ini diberi nama pretomanid. Penggunaannya bisa mempersingkat durasi pengobatan dan lebih efektif dalam menyembuhkan pasien TBC. Obat ini nantinya akan digunakan bersama dengan dua obat TBC lainnya, yaitu antibiotik Zyvox dan Sirturo.
Hasil uji klinis pretomanid menemukan, nyaris 90 persen responden, yang juga pasien TBC, sembuh dari penyakitnya setelah menggunakan ketiga obat tersebut selama enam bulan. Itu tiga kali lebih efektif dari pengobatan sebelumnya di mana pasien harus mengonsumsi dua antibiotik, Zyvox dan Sirturo, selama dua tahun.
Obat terbaru ini dikembangkan oleh organisasi nonprofit pemerhati TBC bernama TB Alliance. Hal itu memberi satu keuntungan bagi para pasien TBC, yakni obat pretomanid akan lebih murah.
"Salah satu keuntungan pasti dari obat yang dikembangkan organisasi nonprofit adalah kita tidak harus mencari untung untuk dikembalikan ke pemegang saham," ujar Mel Spigelman, presiden TB Alliance, kepada The Washington Post.
Ilustrasi paru-paru. Foto: bykst
Spigelman mengatakan, pengobatan terbaru ini akan menyelamatkan banyak nyawa. Sebelum adanya pengobatan terbaru ini, banyak pasien yang meninggal sebelum sempat menyelesaikan pengobatan TBC mereka.
ADVERTISEMENT
Associated Press melaporkan, bahwa pengobatan terbaru ini memiliki potensi efek samping, di antaranya adalah kerusakan hati, sakit saraf, dan terganggunya ritme jantung.
Meski begitu, Spigelman yakin kombo tiga obat ini bisa membantu 75.000 pasien setiap tahunnya, terutama di negara-negara seperti Indonesia, China, India, Afrika Selatan, dan Nigeria.
Sekarang, TB Alliance berencana untuk bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) untuk mempercepat penggunaan obat terbaru di negara-negara tersebut. TB Alliance juga ingin bekerja sama dengan beberapa produsen obat generik untuk membuat obat pretomanid dengan harga terjangkau.