Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengenai jaraknya yang begitu dekat dengan Bumi, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN ) memastikan bahwa asteroid 2008 TZ3 berada di jarak aman, sama seperti asteroid Apollo sebelumnya yang melintas pada 8 Mei lalu. Dengan begitu, asteroid ini tidak akan berdampak pada Bumi.
“Pada 10 Mei sekitar pukul 21.00 WIB, asteroid 2008 TZ3 melintas dekat Bumi pada jarak aman, sekitar 7 jarak Bumi-bulan. Ukurannya sekitar 300 meter,” ujar Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN, saat dihubungi kumparanSAINS, Sabtu (9/5).
Ini bukan kemunculan asteroid 2008 TZ3 yang pertama kalinya. Asteroid ini pertama kali terdeteksi pada 7 Oktober 2008. Menurut proyeksi lintasannya, asteroid tersebut mengikuti orbit luas dalam Tata Surya dan melampaui orbit Mars.
Saat asteroid itu mengelilingi Matahari, kadang-kadang lintasannya bersimpangan dengan orbit Bumi. Inilah alasan mengapa ia diklasifikasikan sebagai asteroid Apollo.
ADVERTISEMENT
Seperti sebagai asteroid golongan Apollo lainnya, asteroid yang bakal mendekati Bumi malam ini termasuk berpotensi berbahaya. Jarak lintasnya yang melewati orbit Bumi termasuk cukup dekat.
“Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum 0,05 satuan astronomi (AU), (1 AU setara 150 juta kilometer), atau kurang, dan magnitudo absolut 22,0 atau kurang dianggap asteroid yang berpotensi berbahaya,” tulis NASA dalam sebuah pernyataan, dikutip International Business Times.
Meskipun diberi label sebagai asteroid berbahaya, Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA mencatat bahwa asteroid 2008 TZ3 tidak berpotensi menabrak Bumi saat melintas nanti malam. Diperkirakan, asteroid itu bakal melesat dekat Bumi dengan kecepatan 32.000 kilometer per jam.
Meski begitu, beberapa asteroid Apollo bisa menjadi ancaman bagi penduduk Bumi jika melintas dengan jarak yang sangat dekat. Peristiwa ledakan meteor Chelyabinsk di Rusia, misalnya, terjadi karena jarak lintas meteor sangat dekat dengan Bumi, sehingga memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit Rusia pada 15 Februari 2013.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini berimbas kehancuran di sejumlah lokasi di Chelyabinsk. Ledakan meteor memecahkan jendela di lebih dari 3.600 blok apartemen. Atap sebuah pabrik ambruk. Setidaknya ada 1.210 orang mengalami luka-luka, kebanyakan karena tertimpa puing-puing bangunan yang hancur serta terkena pecahan kaca jendela.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.