Asteroid 'Dewa Kekacauan' Dekati Bumi 2068, Daya Ledak 65.000 Kali Bom Hiroshima

29 Oktober 2020 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Hanya segelintir objek luar angkasa yang diketahui menimbulkan ancaman serius bagi Bumi. Salah satu ancaman tersebut adalah asteroid raksasa seukuran tiga kali lapangan sepak bola bernama Apophis.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan dari University of Hawaii Institute for Astronomy baru-baru ini memprediksi, bahwa asteroid Apophis berpotensi menghantam Bumi pada 48 tahun mendatang, atau pada tahun 2068. Satu faktor yang menentukan pergeseran orbit benda langit itu hingga bisa menghantam Bumi adalah sinar Matahari.
"Observasi terbaru yang kami kumpulkan dengan teleskop Subaru pada awal tahun ini sudah cukup baik untuk mengungkap akselerasi Yarkovsky dari Apophis," kata Dave Tholen, penulis studi sekaligus peneliti dari University of Hawaii, ketika mempresentasikan penelitiannya pada konferensi virtual yang dihelat Division for Planetary Sciences of the American Astronomical Society, dikutip Business Insider.
"Asteroid itu bergeser dari orbit gravitasional aslinya hingga 170 meter per tahun, yang mana cukup untuk menjaga skenario hantaman 2068 terjaga."
ADVERTISEMENT
Efek Yarkovsky yang dimaksud Tholen adalah gaya yang bekerja pada benda berputar di ruang angkasa yang disebabkan oleh panas, hingga menghasilkan perubahan jalur.
Pemodelan bentuk asteroid Apophis. Foto: Astronomical Institute of the Charles University via Wikimedia Commons
Menurut penjelasan peneliti, efek Yarkovsky di Apophis terjadi ketika cahaya matahari memanaskan sebagian sisi asteroid. Ketika asteroid itu berputar, bagian yang sebelumnya tak kena sinar Matahari akan melepaskan panas.
Pada gilirannya, pelepasan panas itu akan menghasilkan daya dorong yang kecil sehingga menciptakan perubahan arah orbit. Pelepasan panas juga bisa mempengaruhi kecepatan asteroid saat ini.
"Cahaya yang dipancarkan dari tubuh memberi tubuh itu dorongan kecil dan kecil. Sisi yang lebih hangat dari asteroid mendorong sedikit lebih keras daripada sisi yang lebih dingin karena sisi yang lebih hangat memancarkan lebih banyak cahaya, jadi ada gaya non-gravitasi bersih yang bekerja pada tubuh,” jelas Tholen yang sudah 16 tahun meneliti Apophis, dikutip Gizmodo.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah kekuatan yang sangat kecil sehingga tidak terlihat untuk objek yang lebih besar, tetapi semakin kecil objeknya, semakin mudah untuk mendeteksi efeknya.”
Nama Apophis sendiri merupakan nama Dewa Kekacauan (God of Chaos) pada masa Mesir Kuno. Seperti namanya, asteroid Apophis bakal menciptakan kekacauan yang luar biasa bagi Bumi, jika ia benar akan menghantam planet kita.
ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
Peneliti mengestimasi, kekuatan ledak asteroid Dewa Kekacauan ketika menghantam Bumi berkisar 800 juta bom TNT. Daya ledak tersebut 65.000 kali lebih besar ketimbang bom nuklir Hiroshima yang diledakkan AS di Hiroshima, Jepang, pada 1945.
Sebelumnya, ketika Apophis melintas dekat Bumi pada 2004, para astronom awalnya menduga asteroid itu punya kemungkinan 2,7 persen untuk menghantam Bumi pada tahun 2029. Namun, para astronom pada akhirnya mengesampingkan kemungkinan tersebut, bersama dengan kemungkinan tabrakan pada tahun 2036.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tabrakan asteroid Apophis dan Bumi pada 2068 belum dapat dikesampingkan, mengingat bagaimana efek Yarkovsky memengaruhi orbit Apophis.
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
Menurut perkiraan Palermo Technical Impact Hazard Scale, algoritma yang dibuat para astronom untuk menghitung kemungkinan benda asing menabrak Bumi, menunjukkan ada 1 dari 150.000 kemungkinan Apophis menghantam Bumi pada 12 April 2068. Itu setara dengan 0,00067 persen, angka yang sebenarnya cukup kecil.
Namun, Tholen mengatakan kemungkinan sebenarnya mendekati 1 dari 530.000. Menurut laporan Gizmodo, Tholen mendasari estimasinya dari layanan monitor dampak NEODyS, yang mencakup tingkat penyimpangan nominal Yarkovsky.
Risiko Apophis untuk menabrak Bumi juga tergantung variabel baru yang ditemukan oleh peneliti. Tholen mengatakan kita harus "berhati-hati dengan perhitungan ini" karena akan ada variabel lain yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan pun saat ini terus mencermati asteroid Apophis untuk meningkatkan perkiraan mereka. Observasi lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan bagaimana efek Yakovsky bagi asteroid Apophis dan apakah benda luar angkasa itu benar akan menabrak bumi pada 2068 atau tidak.