Asteroid Terbang Dekati Bumi di Hari Pemilu AS, Berpotensi Masuk Atmosfer

3 November 2020 7:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Jelang pemilu pemilihan Presiden Amerika Serikat pada Selasa (3/11), sebuah asteroid berukuran kecil terbang mendekati Bumi. Para peneliti astronomi memperingatkan benda luar angkasa itu berpotensi masuk ke atmosfer Bumi.
ADVERTISEMENT
Jangan panik dulu. Meski masuk atmosfer, asteroid ini tidak akan membahayakan Bumi, karena ia bakal terbakar di udara sebelum mencapai tanah. Asteroid ini pertama kali ditemukan pada tahun 2018, dan dinamai 2018VP1. Ia memiliki panjang sekitar 2 meter, mengorbit Matahari dalam waktu dua tahun.
Karena ukurannya terlalu kecil, asteroid ini sulit diprediksi dan dipelajari. Dengan ketidakpastian ini, para ahli astronomi memperkirakan kemungkinan asteroid ini menghantam Bumi hanya 0,41 persen, sangat kecil.
Adapun jarak antara Bumi dan asteroid 2018VP1 diperkirakan mencapai 420.000 kilometer, lebih jauh dari jarak Bumi dan Bulan. Jarak terdekat Bumi dengan 2018VP1 adalah ketika dia masuk atmosfer Bumi, terbang di atas Samudra Pasifik.
ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
Meski kecil, tidak menutup kemungkinan serpihan asteroid ini bisa menghantam Bumi. Sebagai contoh, sebuah asteroid kecil yang dijuluki Sutter’s Mill pernah memasuki Bumi pada tahun 2012, di mana fragmen meteorit ditemukan setelah beberapa jam asteroid masuk ke atmosfer. Peristiwa yang sama kembali terjadi pada tahun 2014, ketika asteroid AA masuk ke atmosfer dan fragmennya ditemukan di tanah.
ADVERTISEMENT
Para peneliti mengatakan, di luar angkasa ada ratusan juta asteroid kecil yang sebagian besar tidak berbahaya seperti 2018 VP1. Ada pula objek yang lebih besar dan lebih berbahaya di luar angkasa, dan NASA serta badan antariksa lainnya telah mencoba melacaknya. Tujuan NASA melakukan itu adalah untuk mendeteksi orbit objek dekat Bumi (NEO), termasuk memperkirakan ukuran benda tersebut.
Peneliti yakin, sudah banyak asteroid yang memasuki Bumi. Di luar Bumi, masih ada asteroid yang berpotensi memasuki Bumi dan bisa menghancurkan sebuah kota, jika mereka mencapai tanah. Dari 6.200 objek yang terdeteksi, hanya sekitar 2.000 objek yang telah diketahui.