Aurora Muncul saat Titanic Tenggelam, Apakah Jadi Penyebab Karamnya Kapal?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tenggelamnya kapal Titanic jadi cerita yang menyita perhatian banyak orang. Saking menariknya, peristiwa itu sampai diangkat ke layar lebar pada tahun 1997 dengan judul Titanic.
ADVERTISEMENT
Berbagai studi telah dilakukan untuk mengungkap penyebab di balik karamnya kapal itu. Baru-baru ini, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Weather menyebut bahwa kemungkinan cahaya aurora ikut andil dalam kecelakaan tersebut. Dalam studi disebut, pada malam RMS Titanic tenggelam 15 April 1912, sebuah aurora bersinar dan berkilau di atas langit Samudera Atlantik utara.
Badai geomagnetik itu mengganggu sistem navigasi dan komunikasi kapal sehingga menghambat upaya penyelamatan dan memicu bencana yang menewaskan lebih dari 1.500 penumpang. Hal ini diperkuat dengan saksi mata yang juga melihat aurora bersinar di wilayah saat Titanic tenggelam.
“Tidak ada bulan pada malam itu, tetapi Aurora Borealis berkilau seperti sinar bulan yang menyembur dari cakrawala utara,” ujar James Bisset, seorang perwira di RMS Carpathia, kapal yang menyelamatkan sebagian kecil penumpang Titanic.
ADVERTISEMENT
Para penumpang yang selamat juga mengaku melihat cahaya di sebelah utara sekoci sekitar pukul tiga pagi waktu setempat. “Cahaya itu melengkung seperti kipas melintasi langit utara dengan pita samar mencapai bintang kutub,” tulis Lawrence Beesley, korban selamat kapal Titanic.
Mila Zinkova, peneliti cuaca sekaligus penulis utama studi mengatakan, pada saat Aurora muncul di atas langit, kompas yang dipakai sebagai petunjuk jalan mengalami gangguan, mengubah sudut sekitar 0,5 derajat. Itu cukup untuk mengarahkan kapal menjauh dari tempat aman dan menempatkannya pada jalur yang salah sehingga terjadilah tabrakan fatal dengan gunung es raksasa.
ADVERTISEMENT
“Laporan resmi tenggelamnya Titanic menunjukkan ada gangguan gelombang udara sehingga mencegah penyebaran sinyal darurat yang akurat ke kapal lain di sekitarnya,” tulis Zinkova.
“Badai geomagnetik berkekuatan sedang hingga kuat yang berlangsung di dekat aurora memiliki dampak negatif pada sistem navigasi, sinyal komunikasi SOS sehingga menunda kedatangan kapal penyelamat,” katanya.
Aurora terbentuk saat matahari mengeluarkan aliran gas elektrifikasi berkecepatan tinggi yang meluncur menuju Bumi. Ketik partikel bermuatan dan energi bertabrakan dengan atmosfer, mereka bergerak ke garis medan magnet, berinteraksi dengan gas di atmosfer sehingga menghasilkan sinar berwarna hijau, merah, ungu dan biru di atas langit Bumi di kutub utara dan selatan.