Bagaimana Cara Ular Mendesis Padahal Ompong Tak Punya Gigi?

3 Maret 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustras ular kobra. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustras ular kobra. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa hewan punya kemampuan mengeluarkan suara. Anjing menggonggong, kucing mengeong, ular mendesis.
ADVERTISEMENT
Bagi manusia, menirukan suara mereka adalah hal yang mudah. Suara ular misalnya. Untuk membuat suara ini, manusia harus menempatkan lidah mereka pada gigi depan mereka.
Bagi ular, pernahkah kamu berpikir bagaimana mereka bisa mendesis? Padahal mereka tak memiliki gigi depan. Apalagi mereka kerap mendesis sambil menjulurkan lidah.
Menurut laporan Live Science, ternyata ular mengeluarkan suara mendesis lewat sistem pernapasan mereka. Tubuh ular memiliki struktur yang disebut glotis. Glotis adalah lubang kecil di bagian bawah mulut ular yang terbuka saat ular bernapas.
Glotis terhubung ke trakea, atau tenggorokan, yang dengan sendirinya terhubung ke paru-paru ular. Ular hanya memiliki satu paru-paru.
"Ketika seekor ular mendesis, ia akan mengembangkan tulang rusuknya, menarik napas dalam-dalam dan kemudian menghembuskannya untuk waktu yang sangat lama," kata Asisten Profesor Biologi Missouri Southern State University, David Penning.
ADVERTISEMENT
Suara mendesis berasal dari udara yang bergerak cepat melewati glotis. "Ini benar-benar hanya udara yang melewati lubang kecil," kata Penning.
"Mereka dapat mengubah volume (udara), dengan cara meremas tulang rusuk mereka lebih keras dan mendorong lebih banyak udara, tetapi itu benar-benar hanya karena udara melewati kolom tabung kecil yang (menjadikannya) mendesis."
Bicara soal lidah ular yang menjulur, Penning mengatakan bahwa sebenarnya hal itu tidak ada kaitannya dengan cara mendesis. Lidah yang menjulur itu memiliki tujuan lain.
"Ketika lidah mereka keluar, mereka mencoba menangkap senyawa organik yang mudah menguap di udara," katanya, mengacu pada bahan kimia yang mengapung di udara dan seringkali beraroma.
"(Dua cabang lidah) menjadi penunjuk arah buat ular menelusuri dari mana asal bau (berasal). Jadi saat mereka mencium lebih banyak bau coyote di sisi kiri daripada kanan, mereka tahu bahwa mungkin dari situlah (coyote) itu berasal.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti hewan lain, ular hanya mengeluarkan satu suara untuk satu tujuan yakni mempertahankan diri. Beda spesies ular, beda pula suara yang dihasilkan. Raja kobra (Ophiophagus hannah), misalnya, (spesies ini) bisa "menggeram."
Kemudian ular banteng (Pituophis catenifer sayi) di Amerika Utara, ia mendesis. Mereka memiliki beberapa tonjolan di kerongkongannya yang membuat desisnya terdengar agak kasar, seperti ada sesuatu yang (membuat suara berbeda) di sana."

Bertemu ular mendesis? Sebaiknya kamu berhati-hati

Terlepas dari bagaimana cara ular mendesis, kamu wajib menjauh saat bertemu ular yang mengeluarkan suara. Kondisi tersebut cukup membahayakan apalagi kamu tidak tahu ular yang kamu lihat berbisa atau tidak dan tak bersama teman yang paham seluk beluk ular.
"Jika Anda mendengar desisan, Anda sedang mendengar seekor binatang dalam (kondisi) terpojok," kata Penning.
ADVERTISEMENT
"Jadi mundur atau membiarkannya sendiri akan menjadi langkah (yang tepat)."