news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bagaimana Remdesivir Bekerja Melawan Corona di Tubuh Pasien COVID-19?

8 Oktober 2020 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
zoom-in-whitePerbesar
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan Remdesivir dan Favipiravir atau Avigan sebagai obat untuk membantu menyembuhkan pasien virus corona. Untuk Remdesivir, ia digunakan untuk pasien bergejala berat.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Remdesivir sebagai obat untuk perawatan pasien corona sebenarnya sudah jamak dilakukan di negara lain. Amerika Serikat bahkan telah menerbitkan izinnya melalui Administrasi Makanan dan Obat AS (Food and Drug Administrasion/FDA) sejak Mei 2020 lalu.
Meski begitu, izin penggunaan Remdesivir diterbitkan untuk kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA). BPOM dan FDA sama-sama menggunakan kondisi atau jalur perizinan berbasis EUA.
Jalur EUA digunakan mengingat kondisi pandemi virus SARS-CoV-2 yang semakin memburuk. Sementara di sisi lain, pengujian klinis untuk obat COVID-19 masih membutuhkan waktu lama.
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
Remdesivir juga bukan merupakan obat baru. Obat ini sebenarnya dikembangkan untuk menyembuhkan pasien Hepatitis C dan RSV. Kedua penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan manusia.
ADVERTISEMENT
Obat ini juga tengah diteliti untuk mengatasi penyakit Ebola, SARS, hingga MERS. Penyakit-penyakit ini juga disebabkan oleh virus corona yang masih satu keluarga dengan virus corona penyebab COVID-19.
Terakhir, presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi salah satu figur yang menggunakan Remdesivir. Trump sebelumnya dipastikan terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan saat ini tengah menjalani pengobatan di rumah sakit dan Gedung Putih.
Remdesivir bukan merupakan vaksin. Artinya, Remdesivir tidak akan mampu mencegah infeksi, namun dipercaya dapat menyembuhkan infeksi corona pada pasien yang memiliki gejala berat. Obat ini akan dikonsumsi pada seorang pasien untuk memperlambat penyebaran virus corona dalam tubuh.
Dilansir Time, Remdesivir bekerja dengan menghambat proses replikasi virus SARS-CoV-2 dalam tubuh manusia. Berikut adalah tahapan bagaimana corona menyebar di tubuh manusia, dan bagaimana Remdesivir menghentikan proses tersebut.
ADVERTISEMENT

1. Virus Corona Memasuki Tubuh

Virus membutuhkan sel hidup untuk dapat mereplikasi dirinya. Oleh karena itu, virus akan mencoba untuk memasuki tubuh manusia lewat sel-sel di organ pernapasan.
Virus SARS-CoV-2 menggunakan mahkota protein (spikes) untuk dapat menyangkutkan dirinya pada sel manusia. Setelah berhasil menempel, proses replikasi diri virus corona akan dimulai di dalam sel manusia.
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS

2. Virus Mengeluarkan Kode Genetik RNA

Ketika virus sudah berhasil masuk ke dalam sel, virus akan segera mengeluarkan kode genetiknya. Kode genetik tersebut berbentuk untaian yang dikenal sebagai RNA (ribonucleic acid).
RNA dapat diibaratkan sebagai sebuah cetak biru dari virus tersebut. RNA berisikan sederet kode genetik virus dan cara mereplikasikan agar dapat menyebar di dalam tubuh dalam waktu yang cepat.
ADVERTISEMENT

3. Kode Genetik RNA Berubah menjadi Protein

Sel memiliki sebuah partikel kecil bernama ribosom. Partikel ini berfungsi untuk membaca kode atau material genetik untuk diubah menjadi protein.
RNA dari virus kemudian akan disambut oleh ribosom tersebut. Dalam waktu singkat, untaian kode atau materi genetik dari virus akan diubah oleh ribosom menjadi protein.
Sebuah mikrograf elektron transmisi yang tidak bertanggal dari partikel virus SARS-CoV-2 yang diambil dari pasien yang diisolasi di Amerika Serikat. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS

4. Protein Membuat Salinan Genetik Virus

Protein yang telah disusun oleh ribosom menjadi sangat penting untuk membuat salinan untaian genetik atau RNA virus. Selain itu, bagian-bagian lain dari virus seperti mahkota protein atau membrane lain juga dibuat berdasarkan salinan protein keluaran riboson tersebut.
Seiring waktu, ribosom akan menghasilkan banyak untaian RNA baru dan juga protein. Bagian-bagian ini kemudian berkembang dan menyebar hingga akhirnya membentuk sebuah virus baru.
ADVERTISEMENT
Karena banyaknya ribosom yang ada pada suatu sel, reproduksi dari virus terjadi sangat cepat. Pertambahan jumlah virus baru dalam suatu sel bisa bertambah dalam grafik eksponensial hingga akhirnya memenuhi sel manusia tersebut.

5. Virus Baru Terbentuk dan Menyebar

Akhirnya, virus corona baru akan terbentuk. Setiap virus baru ini bisa keluar dari sel tempatnya dibuat dan menyebar serta menginfeksi sel-sel lain di sekitarnya.
Proses ini terjadi secara terus menerus di dalam tubuh manusia. Jika tidak ditangani dengan cepat dan baik, virus akan merusak semakin banyak sel hingga gejala pada pasien semakin memburuk. Pada banyak kasus, kondisi ini juga dapat menyebabkan kematian.
Partikel virus SARS-CoV-2. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS

6. Remdesivir Mencegah Replikasi Virus

Remdesivir dapat menirukan suatu bagian tertentu pada untaian RNA virus. Ketika proses replikasi RNA terjadi di dalam sel, Remdesivir dapat menyatu dengan untaian RNA tersebut.
ADVERTISEMENT
Remdesivir yang telah menyatu pada untaian RNA menyebabkan proses replikasi RNA dan protein baru terhambat. Hasilnya, bagian-bagian dari virus baru menjadi tidak lengkap. Virus baru yang tidak memiliki bagian-bagiannya secara tidak lengkap tentu tidak akan bertahan lama.

7. Penyebaran Virus Melambat

Proses replikasi virus dalam sel menjadi sangat terhambat. Akhrinya, jumlah virus baru yang berhasil direplikasi oleh ribosom dalam sel juga menurun secara drastis.
Virus-virus baru juga semakin sulit terbentuk karena kurangnya bagian-bagian penting yang tidak dapat tereplikasi berkat Remdesivir. Virus-virus ini pun menjadi kehilangan kemampuannya untuk menginfeksi sel lain dan mereplikasi dirinya.
Ilustrasi obat-obatan yang harus dibawa ketika traveling. Foto: Shutter Stock
Melalui mekanisme ini, virus corona dalam sel manusia diharapkan semakin turun jumlahnya. Virus-virus yang masih ada kemudian diharapkan dapat dikalahkan oleh sistem imun tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
(EDR)