Bahan Kimia Tabir Surya Ternyata Larut ke Darah dengan Cepat

8 Mei 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaian tabir surya pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaian tabir surya pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika seseorang mengoleskan krim tabir surya ke tubuhnya, bahan kimia yang terkandung di dalam produk tersebut ternyata akan terserap ke dalam aliran darah. Meski saat ini banyak orang sering menggunakan krim pelindung dari sinar matahari itu, sampai kini hanya ada sedikit penelitian yang mengungkap ihwal keamanan dan efektivitas zat kimia yang biasa ditemukan di dalam bahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset yang hasilnya telah diterbitkan di jurnal JAMA pada 6 Mei 2019 adalah satu dari sedikit penelitian tersebut. Dalam riset terbaru ini para peneliti dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (U.S. Food and Drug Administration/FDA) menemukan fakta bahwa zat kimia yang terkandung dalam tabir surya ternyata lebih cepat larut ke dalam darah seseorang daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Riset ini melibatkan 24 orang dewasa sebagai sukarelawan untuk menggunakan tabir surya pada kulit mereka sebanyak empat kali sehari selama empat hari. Para peserta dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing menerima bermacam-macam jenis tabir surya, seperti losion, krim, atau semprotan.
Tim peneliti menganjurkan para peserta untuk menggunakan sebanyak 2 miligram tabir surya per sentimeter kuadrat luas tubuh mereka. Para peserta ini diminta untuk memakai tabir surya tersebut hingga menutupi 75 persen bagian kulit di tubuh mereka.
Meperbaiki sel darah merah. Foto: Poxabay
Setelah itu, para peserta ditempatkan di laboratorium selama tujuh hari dan tidak terpapar sinar matahari. Tim peneliti kemudian mengambil 30 sampel darah dari masing-masing peserta selama masa percobaan.
ADVERTISEMENT
Tim juga memeriksa empat bahan utama yang biasa terdapat di dalam tabir surya, yakni avobenzone, oxybenzone, octocrylene, dan ecamsule. Tujuannya untuk mengetahui apakah zat kimia tersebut terkandung dalam darah dengan kadar melampaui 0,5 nanogram per mililiter atau tidak. Angka tersebut merupakan nilai ambang batas yang ditetapkan oleh FDA pada 2016. FDA mengatakan, jika kandungan obat atau zat kimia yang diserap ke dalam darah seseorang melebihi nilai ambang batas itu, maka orang tersebut harus menjalani pengujian keselamatan lebih lanjut.
Hasil dari pengujian ini, para peneliti menemukan bahwa dalam satu hari pemakaian, keempat zat kimia tersebut ditemukan di dalam darah setiap peserta. Bahkan kandungan keempat zat tersebut telah melebihi tingkat ambang batas yang ditetapkan. Selain itu, kadar keempat zat kimia di dalam darah semakin hari semakin meningkat dan terus menumpuk.
Ilustrasi berbagai jenis tabir surya Foto: Shutterstock
Dr. Kanade Shinkai, ahli dermatologi di University of California, AS, mengatakan temuan ini tidak serta-merta membuat orang-orang harus berhenti menggunakan tabir surya. Hasil penelitian ini justru harus menjadi acuan agar bahan-bahan yang di dalam tabir surya menjalani pengujian keamanan. Selain itu, menurutnya, riset ini juga berguna untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, terutama mengungkap apakah paparan zat kimia yang ada di dalam darah akan menimbulkan risiko kanker atau efek pada sistem reproduksi.
ADVERTISEMENT
“Orang tetap harus menggunakan tabir surya. Kita tahu bahwa sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit dan melanoma,” ujar Shinkai kepada Live Science.
Sejauh ini, para peneliti masih melakukan studi lebih lanjut untuk memeriksa apakah tingkat penyerapan zat kimia ke dalam darah bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, seperti jenis kulit, usia, dan berapa banyak tabir surya yang mereka gunakan.
Sementara itu, jika seseorang mengkhawatir zat kimia yang ada di dalam tabir surya, mereka harus tahu bahwa beberapa bahan tabir surya juga tidak larut ke dalam darah dan umumnya diakui aman, misalnya zat seng oksida dan titanium dioksida.
Penting juga untuk dicatat bahwa menggunakan tabir surya hanyalah salah satu cara yang disarankan untuk melindungi diri dari sinar matahari. Mencari tempat teduh, mengenakan pakaian pelindung, topi, dan kacamata hitam adalah beberapa metode lain yang bisa dilakukan agar tubuh dapat terlindung dari paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENT