Begini Cara Lindungi Diri di Rumah dari Virus Corona

17 Maret 2020 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi termometer air raksa dan termometer digital. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi termometer air raksa dan termometer digital. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Virus corona penyebab penyakit COVID-19 semakin cepat merebak di Indonesia. Hingga saat ini, virus bahkan telah berhasil menyelundup ke dalam ring-1 pemerintahan. Indonesia kini memiliki total 172 kasus positif terinfeksi, dengan 5 pasien meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kasus pasien positif virus corona yang terus bertambah setiap harinya membuat banyak orang jadi was-was setiap kali keluar rumah dan ketika merasa tidak enak badan. Keresahan itu muncul karena kita tidak tahu apakah orang yang duduk di sebelah kita saat di bus atau kasir yang melayani saat di supermarket adalah carrier (pembawa virus) atau bukan.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan orang-orang di lingkungan sekitar, salah satunya dengan work from home (WFH) dan belajar di rumah untuk mencegah meningkatnya angka penularan. Sayangnya, belum semua institusi memberikan kebijakan untuk mengaplikasikan hal tersebut.
Alhasil, masih banyak orang yang harus keluar rumah dan bersentuhan dengan fasilitas umum dan orang-orang yang tidak mereka kenal. Kalau kamu merasa resah karena sudah merasakan gejala yang mengarah pada penyakit COVID-19, ada baiknya kamu menghentikan aktivitas di luar rumah dan meminta izin tidak bekerja ke kantor.
ADVERTISEMENT
Sebelum ke rumah sakit, kamu bisa melakukan self-monitoring atau pemeriksaan terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Bagaimana caranya melakukan pemeriksaan dini infeksi virus corona secara mandiri?
Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Berdasarkan standar self-monitoring oleh CDC (Centers for Disease and Prevention) AS, hal paling utama yang harus dilakukan ialah menghindari interaksi fisik dengan orang lain, atau bahkan karantina diri sendiri. Sekalipun kamu tidak terjangkit novel coronavirus, setidaknya kamu bisa menghindari risiko penularan yang lebih besar karena imun tubuh sedang menurun.
Gejala awal seseorang terinfeksi corona sendiri biasanya ialah demam tinggi di atas 37,5 derajat Celsius, sakit pernapasan, batuk kering, dan nyeri. Nah, apabila simtom tadi mulai kamu rasakan dan ingin self monitoring terlebih dahulu sebelum ke rumah sakit, berikut tata cara yang harus dilakukan:
ADVERTISEMENT

1. Cek temperatur tubuh pada pagi dan malam setiap hari

Periksa temperatur tubuh menggunakan termometer setiap pagi dan malam.
Tulis perubahan suhu tubuh setiap kali pemeriksaan dan gejala-gejala lainnya yang dirasakan selama 14 hari. Konsumsi obat pereda demam, batuk dan, pilek apabila mengalami gejala tersebut.

2. Cegah interaksi fisik

Jangan pergi ke luar rumah dan menggunakan transportasi umum. Jika terpaksa pakai kendaraan publik, pastikan memakai masker selama perjalanan, duduk paling belakang, atau jaga jarak minimal 1 meter dengan penumpang lain.
Ilustrasi menolak jabat tangan. Foto: Shutter Stock
Tolak dengan ramah kunjungan orang lain ke rumahmu, kecuali sangat dibutuhkan. Pakai layanan pesan antar untuk makanan, obat, serta laundry selama masa self-monitoring.

3. Apabila mengalami batuk dan bersin

Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu dan buang tisu ke tempat sampah. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik atau bersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
ADVERTISEMENT
Hindari berbagi barang dengan orang serumah, seperti piring, sendok, garupu tempat minum, handuk hingga kasur. Bersihkan perabotan atau alat-alat di rumah yang mungkin terkontaminasi cairan tubuh dengan sabun atau alkohol 70 persen.

4. Jaga kebersihan dan kesehatan tubuh

Cuci tangan menggunakan air dan sabun selama 20 detik sebelum dan setelah makan atau setelah menyentuh benda kotor. Bisa juga memakai hand-sanitizer dengan kandungan alkohol 70 persen.
Hand sanitizer bisa merusak perhiasan. Foto: Unsplash
Rajinlah mandi dan membersihkan rumah. Bukalah jendela rumah dan kamar atau gunakan AC untuk sirkulasi udara yang lebih baik.

5. Isolasi Diri Selama 14 Hari

Lanjutkan self-monitoring selama 14 hari. Apabila demam dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius tidak turun, batuk, atau masalah pernapasan semakin parah, hubungi penyedia layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Adapun gejala terinfeksi COVID-19 terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu ringan, sedang dan berat. Berikut penjelasannya.

Ringan

Pasien biasanya mengalami demam, batuk kering dan beberapa masalah pernapasan. Pada tahap gejala ini, pasien tidak perlu ke dokter, cukup lakukan self-monitoring dan karantina diri di rumah.

Sedang

Pasien mengalami batuk, demam di atas 38 derajat Celsius, menggigil, dan nyeri badan alias tidak ingin atau tidak bisa bangun dari tempat tidur. Pada tahap ini, beberapa pasien tidak perlu dirawat inap, kecuali kesulitan bernapas dan dehidrasi.
Ilustrasi batuk dan pilek. Foto: Pixabay
Tanda-tanda dehidrasi dapat berupa meningkatnya rasa haus, mulut kering, penurunan cairan urine, urine berwarna kuning, kulit kering, dan sakit kepala. Beberapa pasien di tahap ini juga mengalami pneumonia.
ADVERTISEMENT

Berat

Ini adalah gejala parah atau kritis. Biasanya pasien membutuhkan oksigen tambahan. Pasien bisa mengalami syok septik atau penurunan tekanan darah yang signifikan dan dapat memicu stroke, gagal jantung atau gagal pernapasan, kegagalan organ lain, hingga kematian.
Pada tahapan ini, virus mulai memasuki sel paru-paru dan mulai mereplikasi dan membunuh sel-sel sehat. Sistem kekebalan mungkin dapat aktif melawan virus, tapi juga sekaligus menimbulkan peradangan, menghancurkan jaringan paru-paru, bahkan mungkin menyebabkan bentuk pneumonia yang lebih parah.