Beijing Pakai Obat Anti-HIV untuk Sembuhkan Pasien Virus Corona

27 Januari 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
ADVERTISEMENT
Komisi Kesehatan Kota Beijing mengumumkan ada beberapa rumah sakit setempat yang memberikan obat anti-HIV untuk pasien pengidap virus corona. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus mematikan yang telah menelan 80 korban jiwa.
ADVERTISEMENT
“Desas-desus online mengatakan bahwa obat anti-AIDS telah digunakan dan terbukti efektif dalam mengobati virus corona,” tulis Komisi Kesehatan Kota Beijing dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip South China Morning Post.
“Komisi Kesehatan Nasional telah merekomendasikan obat-obatan seperti yang dirumorkan untuk mengobati virus corona sebelumnya, dan kami memiliki stok Lopinavir/Ritonavir di Beijing.”
Ilustrasi virus. Foto: pixabay
Selain itu, dipaparkan bahwa obat anti-HIV dipakai oleh tiga rumah sakit rujukan untuk pasien novel coronavirus atau 2019-nCoV di Beijing, antara lain Beijing Ditan Hospital, Beijing Youan Hospital, dan No 5 Medical Center of PLA General Hospital.
Adapun kedua jenis obat tersebut masuk dalam golongan antiretroviral yang menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat, serta mencegah virus bereproduksi. Kombinasi Lopinavir dan Ritonavir juga sering digunakan bersamaan untuk mengobati pasien HIV.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi terbaru menyebut langkah yang diambil pemerintah Beijing serupa dengan penanganan kasus SARS pada tahun 2002-2003, seperti diungkap dalam jurnal The Lancet. Penelitian terhadap 41 kasus coronavirus Wuhan mengungkap, pengobatan dengan obat anti-HIV disebut bakal memberi “manfaat klinis substansial”.
Seorang pekerja memakai pakaian pelindung membersihkan jalan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Kendati begitu, para ilmuwan yang berasal dari sejumlah lembaga penelitian medis di China menekankan, metode dengan obat anti-HIV tersebut belum terbukti efektif.
“Tidak ada pengobatan antiviral untuk infeksi coronavirus yang terbukti efektif,” tulis para peneliti. “Dalam sebuah studi kontrol historis, kombinasi Lopinavir dan Ritonavir di antara pasien SARS-CoV dikaitkan dengan manfaat klinis yang substansial (hasil klinis yang negatif lebih sedikit).”
Hal senada diungkap Zhong Nanshan, kepala satgas ahli yang ditunjuk pemerintah Beijing untuk mengendalikan laju penularan coronavirus. Kepada media setempat, Nanshan mengatakan bahwa obat-obatan untuk pasien virus corona Wuhan masih tersedia dan aman digunakan, namun efektivitasnya masih dalam observasi.
ADVERTISEMENT
Nanshan tidak merincikan lebih lanjut soal obat-obatan yang dimaksud. Menurutnya, sejauh ini deteksi dini dan karantina masih menjadi metode pencegahan terbaik.
“Jika pasien yang terinfeksi dikarantina tepat waktu, jumlah penderita di tahap selanjutnya akan sangat menurun,” pungkas Nanshan.
Cegah Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan