Beli Obat Kuat Tanpa Resep Dokter Tidak Disarankan, Ini Alasannya

30 Agustus 2018 12:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk artis Bollywood di depan Toko Obat Kuat (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk artis Bollywood di depan Toko Obat Kuat (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Obat untuk mengatasi disfungsi ereksi (DE), atau sering juga disebut obat kuat, kerap kali dijadikan solusi cepat bagi pria yang memiliki masalah ereksi. Obat kuat saat ini dapat dibeli dengan bebas di banyak tempat, bahkan di luar apotek resmi dan tanpa resep dokter
ADVERTISEMENT
Nugroho Setiawan, dokter spesialis andrologi dari Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, mengatakan bahwa menggunakan obat untuk menyembuhkan DE tanpa resep dokter tidak disarankan untuk dilakukan.
“Kami tidak menyarankan, karena tidak ada jaminan bahwa obat tersebut asli dan dengan kadar yang tertera sesuai dengan yang ada di petunjuknya. Jadi harus dengan resep dokter dan obat tersebut dibeli di apotek,” kata Nugroho saat diwawancarai oleh kumparanSAINS di Jakarta, Rabu (29/8).
Nugroho menuturkan, saat dilakukan pemeriksaan terhadap obat-obat kuat yang dijual bebas, banyak obat yang memiliki kandungan PDE5 inhibitor (obat untuk mengatasi masalah DE) yang tidak sesuai dengan yang dituliskan, bahkan di atas ketentuan aman, sehingga bukannya mengobati justru malah bisa membahayakan nyawa.
Selain itu, Nugroho juga mengatakan bahwa pengobatan DE sangatlah spesifik. Artinya, setiap orang memiliki penyebab DE dan kondisi kesehatan yang berbeda. Oleh karena itu, pengobatan tidak bisa disamaratakan.
Dr. Nugroho Setiawan Sp. And (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Nugroho Setiawan Sp. And (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)
“Pengobatan DE ini seharusnya 100 persen tanggung jawab dokter, jadi tidak ada beli obat sendiri, makan sendiri,” kata Nugroho. “Penyakitnya sama DE, tapi penyebabnya bisa macam-macam.”
ADVERTISEMENT
Nugroho juga menuturkan, setiap obat memiliki kontra indikasi yang berarti ada obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, obat DE tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki tekanan darah rendah karena PDE5 inhibitor dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.
“Sebagian besar obat memiliki efek samping dan kontra indikasi jika obat dikonsumsi secara sembarangan atau dikonsumsi bersama dengan obat lain. Jadi, untuk memastikan pengobatan yang tepat, seorang pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter,” tegas Nugroho.
Ilustrasi pria tidak ereksi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria tidak ereksi. (Foto: Thinkstock)
Disfungsi ereksi sendiri adalah kondisi saat pria tidak mampu mengalami dan/atau mempertahankan ereksinya sehingga mengganggu kehidupan seksual dirinya dan pasangan.
Sayangnya, menurut Nugroho, banyak pria yang kemudian mengabaikan DE dan enggan berkonsultasi ke dokter, baik itu karena malu ataupun karena tidak tahu harus mencari pertolongan kepada siapa.
ADVERTISEMENT