Benarkah Dinosaurus Punah Akibat Asteroid? Ini Penjelasan LAPAN

3 Juli 2020 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinosaurus di Lego House  Foto: Dok. Lego
zoom-in-whitePerbesar
Dinosaurus di Lego House Foto: Dok. Lego
ADVERTISEMENT
Peneliti melaporkan temuan baru yang mengungkap bahwa penyebab kepunahan dinosaurus adalah hantaman asteroid, bukan letusan gunung berapi. Laporan itu dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
ADVERTISEMENT
Hipotesis ini mendukung teori bahwa asteroid jatuh dan menghantam bumi hingga memunculkan fenomena ‘impact winter’ alias musim dingin berkepanjangan. Hal itu terjadi ketika asteroid menghantam Bumi, ia melepaskan partikel debu dan gas ke atmosfer yang dapat menutupi paparan sinar Matahari selama bertahun-tahun.
“Kami menunjukkan bahwa asteroid dapat menyebabkan ‘impact winter’ selama puluhan tahun, dan dampak tersebut membuat lingkungan habitat dinosaurus tidak lagi sama,” kata sang peneliti, Alessandro Chiarenza, seperti dikutip Inside Edition.
Teori itu pun dibenarkan oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin. Ia mengatakan, teori kepunahan dinosaurus akibat 'impact winter' sudah ada sejak 1990-an berdasarkan penemuan kawah raksasa di Semenanjung Yukatan, Meksiko, yang diduga terbentuk karena hantaman asteroid.
ilustrasi asteroid. Foto: commons.wikimedia.org
“Teori impact winter yang saat ini adalah bukti-bukti dan modelnya yang paling bisa menjelaskan kepunahan dinosaurus. Asteroid diperkirakan berukuran 10 km membentuk kawah besar di Semenanjung Yukatan, Meksiko. Bekas kawah terbesar itu dikaitkan dengan tumbukan asteroid yang melontarkan debu sampai stratosfer,” jelas Thomas ketika dihubungi kumparan pada Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
Dalam blog pribadinya, Thomas menjelaskan lebih lanjut bahwa partikel debu yang dihasilkan oleh hantaman asteroid begitu tebal dan bertahan sangat lama di stratosfer. Hal itu menyebabkan hilangnya pemanasan Matahari sehingga terjadilah musim dingin abadi.
“Tanpa sinar matahari, tumbuhan banyak yang mati. Dinosaurus pemakan tumbuhan akan punah. Dinosaurus pemakan daging pun akan menyusul punah. Hanya beberapa spesies kecil yang bertahan hidup dan melanjutkan evolusi kehidupan selama puluhan juta tahun,” tambah Thomas.
Dalam riset terbaru, tim peneliti menjelaskan bahwa hanya dinosaurus yang memiliki kemampuan untuk terbang yang bisa bertahan hidup dan berevolusi menjadi burung, seperti yang bisa kita lihat setiap hari saat ini.
Ilustrasi burung dinosaurus. Foto: mrganso/pixabay
Selama ini, banyak kepercayaan beredar bahwa aktivitas gunung berapi dan erupsi menjadi penyebab dinosaurus punah. Namun teori itu dibantah oleh Chiarenza. Ia mengatakan, sebenarnya gunung berapi adalah yang berperan mengembalikan kehidupan setelah tabrakan asteroid.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki bukti baru yang menunjukkan bahwa letusan gunung berapi yang terjadi pada waktu yang sama, mungkin telah mengurangi efek pada lingkungan yang disebabkan oleh dampak (winter effect), terutama dalam mempercepat kenaikan suhu setelah dampak musim dingin," jelas Chiarenza
"Pemanasan yang disebabkan oleh gunung berapi ini membantu meningkatkan kelangsungan hidup dan pemulihan hewan dan tumbuhan yang membantu mereka melewati masa kepunahan. Ada banyak kelompok pulih dan berkembang kembali setelahnya, termasuk burung dan mamalia,” tambahnya.