Benarkah Sering Masturbasi Bikin Penis Mati Rasa?

10 Juli 2020 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi penis Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi penis Foto: Shutterstock
Masturbasi menjadi kegiatan seksual yang paling mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat. Namun, beredar kepercayaan apabila pria terlalu sering melakukan masturbasi, penis mereka bisa jadi mati rasa. Benarkah?
Jawabannya, bisa jadi. Penis adalah organ pria yang paling sensitif. Alat kelamin pria ini memiliki banyak saraf sehingga bisa tegang atau ereksi ketika mendapatkan atau menerima rangsangan.
Dilansir Medical News Today, penis mati rasa sendiri adalah kondisi di mana ada gangguan pada otot, saraf, atau batang penis tersebut. Hal tersebut bisa terjadi apabila penis mengalami iritasi akibat terlalu sering masturbasi, berhubungan seksual, bersepeda, terlalu lama duduk, pakaian terlalu ketat atau aktivitas yang bisa menimbulkan cedera pada penis.
Adapun gejala penis mati rasa biasanya hilangnya adalah hilangnya sensasi di testis, perineum, atau kulit di sekitar penis. Selain itu, biasanya ada rasa seperti terbakar atau kesemutan, atau seperti ada jarum dingin di penis atau testis hingga kulit penis biru atau keunguan.
Ilustrasi memegang penis Foto: derneuemann via pixabay
Selain masturbasi, ada juga faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan gangguan sensitivitas pada penis. Berikut di antaranya.

Kekurangan hormon testosteron

Hormon reproduksi pria alias testosteron ini bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi. Salah satunya untuk memproduksi sperma dan meningkatkan hasrat seksual. 
Kadar hormon testosteron juga dapat mempengaruhi kenikmatan dari berhubungan intim berkurang. Nah, apabila seorang pria kekurangan hormon testosteron, penis jadi kurang responsif terhadap stimulasi.
Kurangnya hormon testosteron bisa berakibat pada penis mati rasa dalam hal sensasi kenikmatan. Namun, penis masih bisa merasakan sakit atau perih ketika dicubit atau terluka.

Penyakit yang memengaruhi saraf

Penis memiliki banyak syaraf di dalam batangnya. Sehingga, ketika seseorang memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan saraf, hal itu bisa berdampak pada penis mati rasa.
Adapun penyakit tersebut ialah seperti diabetes, lupus, kanker dan penanganannya, sklerosis ganda alias gangguan saraf pada otak, mata dan tulang belakang, serta penyakit vaskular.
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay

Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie adalah kondisi munculnya jaringan parut atau plak di bawah lapisan kulit penis. Plak terasa seperti benjolan atau jaringan padat bila disentuh.
Biasanya, penderita penyakit ini akan memiliki bentuk penis tampak menekuk, umumnya ke atas atau ke samping. Kondisi ini terjadi akibat pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang penis. 
Jaringan ini umumnya membuat kulit di penis kurang sensitif dibandingkan bagian yang lain, sehingga bisa menimbulkan keluhan dan juga bisa mengalami mati rasa. 

Iritasi

Area kelamin adalah bagian yang lebih sensitif dibandingkan area tubuh yang lain. Maka, seorang pria perlu lebih berhati-hati dalam penggunaan produk. Seperti sabun untuk penis, misalnya.
Beberapa sabun, dapat mengiritasi area kelamin, sehingga berisiko menimbulkan luka dan keluhan kurangnya sensasi. Oleh karena itu, ada baiknya menggunakan sabun untuk kulit sensitif untuk membersihkan penis.
Selain itu, iritasi juga bisa terjadi akibat mengendarai sepeda. Pasalnya, sebuah studi pada tahun 2001 menemukan, sebanyak 61 persen pesepeda mengalami mati rasa di daerah genital.
Ilustrasi naik sepeda. Foto: Reuters/Benoit Tissier
Hal ini akan semakin parah bila mengendarai sepeda jarak jauh. Sadel atau tempat duduk pada sepeda dapat memberikan tekanan pada perineum (bagian antara anus dan penis). 
Sadel pada sepeda bisa menekan pembuluh darah dan saraf yang terdapat di perineum serta memberi tekanan pada penis. Jika hal ini sering terjadi, ada kemungkinan penis jadi sulit ereksi.

Trauma karena aktivitas seksual

Penis yang ereksi atau tegang saat terangsang, lebih berisiko mengalami memar penis. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat gesekan berlebihan pada kelamin saat masturbasi atau aktivitas seksual.
Trauma karena aktivitas seksual ini dapat menimbulkan keluhan baal, nyeri, dan warna penis berubah. Hal ini juga dapat menimbulkan trauma yang menyebabkan penis mati rasa.