Benarkah Virus Corona Bisa Dicegah dengan Minum Air Garam? Ini Faktanya!

9 Juli 2020 14:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi minum air putih Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi minum air putih Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vaksin dan obat virus corona masih belum ditemukan. Masyarakat diminta tetap jaga jarak, rajin cuci tangan, dan pakai masker jika keluar rumah sebagai upaya mencegah infeksi SARS-Cov-2.
ADVERTISEMENT
Meski upaya pencegahan tersebut sudah dianjurkan oleh ahli kesehatan, pemerintah, hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masih ada warga yang enggan melakukan itu dan malah mengikuti anjuran yang beredar di media sosial dan pesan berantai, misal, berkumur dengan air garam.
Banyak narasi mengatakan, berkumur dengan air garam, yang dikenal ampuh menyembuhkan flu, juga bisa mencegah virus corona. Katanya, virus corona sebelum mencapai paru-paru, ia tetap berada di tenggorokan selama empat hari, dan pada saat itu orang mulai batuk dan sakit tenggorokan.
Jika banyak minum air putih dan berkumur dengan air hangat dan garam atau cuka, maka virus akan menghilang. Informasi tersebut selalu berseliweran di media sosial ataupun aplikasi pesan instan.
Bisa sebagai obat kumur. Foto: Thinkstockphotos
Faktanya, klaim tersebut tidak benar. Berkumur air garam memang telah lama digunakan sebagai cara menghilangkan gejala yang berhubungan dengan flu dan sakit tenggorokan. Tapi, saat ini tidak ada bukti bahwa itu dapat membantu mencegah virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
WHO pun menyatakan di situs resminya, informasi air hangat dan garam efektif menghilangkan virus corona adalah hoaks atau palsu. Lembaga menegaskan bahwa tidak ada bukti mencuci hidung, yang terhubung dengan tenggorokan, dengan air garam atau meminumnya secara teratur telah melindungi seseorang dari infeksi virus corona.
Ada beberapa bukti terbatas bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa. Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti mencegah infeksi pernapasan.
Wujud asli virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
Bantahan serupa juga disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), dr. Agit Sena Adisetiadi. "Tidak ada bukti medis yang menjelaskan bahwa hal tersebut dapat membantu mencegah COVID-19," ujarnya, seperti dikutip laman resmi UGM.
ADVERTISEMENT
dr. Agit menambahkan, mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 adalah upaya utama yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan virus, seperti cuci tangan dengan sabun atau alkohol 70 persen, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker, serta menjaga pola makan sehat dan seimbang.
WHO pun juga menyarankan masyarakat untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.