Berapa Lama Virus Corona Bisa Hidup di Benda Mati?

17 Februari 2020 17:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari satu bulan wabah virus corona jenis baru, atau disebut SARS-CoV-2, melanda Provinsi Hubei, China. Seiring dengan bertambahnya jumlah korban tewas dan terinfeksi, pasien sembuh dari penyakit COVID-19 juga semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Per Senin (17/2), korban tewas virus corona mencapai 1.770 orang dan menginfeksi lebih dari 66 ribu orang. Sementara pasien sembuh sudah ada 10.884 orang.
Bagaimana penyakit ini menular juga telah banyak dipaparkan oleh para ahli, salah satunya melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, lewat tetesan pernapasan termasuk batuk dan bersin. Namun, tentang berapa lama virus corona bisa hidup di benda mati masih belum banyak diketahui.
Ketakutan orang-orang pada virus corona memang tampak begitu nyata. Ini ditandai dengan isu yang beredar di masyarakat tentang bagaimana barang impor dari China bisa menularkan virus corona. Kendati pada akhirnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia membantah tudingan itu. Mereka menegaskan barang-barang impor dari China sama sekali tidak akan menularkan virus corona pada manusia, sebagaimana diisukan.
Petugas medis berpakaian hazma merawat pasien di salah satu rumah sakit di Wuhan, China. Foto: China Daily via REUTERS
Terlepas dari itu semua, ilmuwan akhirnya menemukan berapa lama virus corona bisa hidup di benda mati dan berpotensi menginfeksi manusia. Riset yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection menyebutkan, virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda mati hingga sembilan hari. Tapi dengan catatan, suhu ruangan tempat virus berada mendukung mereka untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, peneliti juga menemukan bahwa zat desinfektan, seperti etanol (alkohol), hidrogen peroksida (pemutih), dan natrium hipoklorit (zat pemutih lainnya) sangat ampuh untuk membunuh virus corona.
Ditemukan oleh ahli virologi dari Ruhr-Universität Bochum di Jerman, mereka mengevaluasi 22 studi yang sebelumnya membahas seputar anggota atau keluarga coronavirus, termasuk SARS CoV dan MERS CoV.
Meski mereka tidak meneliti langsung SARS-CoV-2, ilmuwan yakin ketahanan virus corona pada benda mati dipastikan hampir sama, termasuk SARS-CoV-2 yang sekarang mewabah di China.
Wujud asli virus corona COVID-19 yang terlihat melalui mikroskop. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
“Coronavirus yang berbeda telah dianalisis, dan semua hasilnya sama,” ujar Eike Steinmann, penulis studi dari Leibniz University Hanover, sebagaimana dikutip IFL Science.
Hasil penelitian ilmuwan menunjukkan, beberapa virus corona dapat hidup di sebuah ruangan dengan suhu tertentu selama sembilan hari, kendati secara rata-rata sebagian besar virus corona hidup antara empat hingga lima hari. Virus juga berhasil bertahan di sejumlah barang mati, termasuk baja, aluminium, kertas, kayu, plastik, lateks, dan kaca.
ADVERTISEMENT
"Suhu rendah dan kelembaban udara semakin meningkatkan umur mereka," ungkap profesor Günter Kampf dari Institute of Hygiene and Environmental Medicine di Rumah Sakit University of Greifswald.
Pada dasarnya, virus sering kali menular lewat tetesan atau lendir dari pasien yang terinfeksi, entah mengidap COVID-19 atau flu biasa. Virus ditularkan lewat transmisi udara dari batuk dan bersin yang disemburkan penderita. Cara lainnya adalah melalui kontak langsung dengan penderita.
"Di rumah sakit misalnya, virus kemungkinan hidup di gagang pintu, di tombol untuk memanggil dokter atau perawat, di meja samping tempat tidur, bingkai tempat tidur, dan benda-benda lain di sekitar pasien, yang sering terbuat dari logam atau plastik," kata Profesor Günter Kampf.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, belum jelas seberapa efektif virus SARS-CoV-2 bisa menyebar melalui permukaan benda mati. “Saat ini belum jelas apakah seseorang bisa tertular 2019-nCoV dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri,” papara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat.