Bocah 5 Tahun Temani Jasad Kakeknya yang Wafat Saat Isolasi Virus Corona

27 Februari 2020 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalalanan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalalanan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
ADVERTISEMENT
Seorang bocah berusia antara 5-6 tahun di Provinsi Hubei, China, ditemukan sendirian di rumah bersama jasad sang kakek bernama Tan, saat isolasi masih terjadi di wilayah sana akibat wabah virus corona. Sebagaimana diwartakan The Guardian, sang bocah menyaksikan kakeknya meninggal dunia, dan tidak mencari bantuan karena ingat pesan mendiang kakeknya: “Jangan pergi. Ada virus di luar.”
ADVERTISEMENT
Larangan kakeknya semasa hidup bukan tanpa alasan. Hingga detik ini, otoritas Provinsi Hubei masih memberlakukan isolasi demi mengendalikan novel coronavirus. Siapapun dilarang keluar-masuk tanpa alasan mendesak. Jalur-jalur transportasi juga telah ditutup sejak akhir Januari.
Pembatasan ruang gerak ini memicu kemarahan publik dan dikaitkan sebagai penyebab kakek sang bocah meninggal tanpa pertolongan. Kronologi penemuan jasad Tan berawal saat pekerja LSM setempat berkunjung ke rumah-rumah warga, rumah Tan salah satunya.
Warga usai menjalani perawatan di Pusat Perawatan Medis Wuhan, China. Foto: AFP/NOEL CELIS
Menurut Pejabat Distrik Zhangwan, Guo Ruibing, sebagaimana dikutip media setempat, pekerja LSM menemukan Tan tergeletak di rumahnya dalam keadaan tak bernyawa. Sedangkan cucunya juga tinggal di dalam rumah tanpa pengawasan orang dewasa sejak sang kakek meninggal hingga jasadnya ditemukan.
Kepada Hongxing News, Guo mengatakan waktu dan penyebab kematian Tan masih diselidiki. Pasalnya, petugas isolasi selalu berkunjung setiap hari ke rumah-rumah penduduk untuk mengecek temperatur tubuh mereka dan mendata persediaan makanan. Hal itu sebagaimana termaktub dalam pedoman pelaksanaan isolasi warga yang melarang bepergian keluar rumah.
ADVERTISEMENT
Awal bulan ini, otoritas Distrik Zhangwan menjadi yang pertama kalinya memberlakukan karantina untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Lokasi Zhangwan berjarak 400 kilometer lebih dari Wuhan, pusat wabah virus corona penyebab penyakit COVID-19. Secara administratif, kedua wilayah ini masih berada di Provinsi Hubei.
Aturan karantina ini mencakup penyegelan bangunan komersil dan permukiman warga di Zhangwan. Mobil dari luar area tidak boleh masuk, kecuali untuk alasan mendesak. Hanya petugas layanan kesehatan dan relawan pemasok persediaan makan dan medis yang boleh turun ke jalan, itu pun dengan pengawasan petugas keamanan.
Petugas dari komite daerah juga diperintahkan untuk mengatur konsumsi dan persediaan medis bagi tiap penduduk. Siapapun yang melanggar aturan akan ditahan pihak berwajib, sebagaimana yang tercantum dalam pemberitahuan resmi.
ADVERTISEMENT