Burung Super Langka Setengah Jantan Setengah Betina Terekam Kamera

14 Desember 2023 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan green honeycreeper setengah jantan setengah betina dengan perpaduan warna hijau dan biru. Foto: John Murillo/Journal of Field Ornithology
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan green honeycreeper setengah jantan setengah betina dengan perpaduan warna hijau dan biru. Foto: John Murillo/Journal of Field Ornithology
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ahli zoologi berhasil merekam seekor burung liar langka dengan warna mencolok setengah hijau setengah biru di hutan Kolombia. Analisis lebih lanjut menunjukkan burung tersebut ternyata jauh lebih langka dari dugaan sebelumnya, karena memiliki karakteristik setengah jantan setengah betina.
ADVERTISEMENT
Burung green honeycreeper ditemukan oleh ahli burung amatir bernama John Murillo. Dia berhasil mengambil beberapa gambar dan video green honeycreeper dengan warna tidak biasa tersebut. Murillo lantas menunjukkan hasil jepretannya itu kepada ahli zoologi Profesor Hamish Spencer yang kebetulan sedang berlibur di Kolombia.
Hasil analisis Spencer dan Murillo menunjukkan bahwa burung tersebut mengalami kondisi yang disebut bilateral gynandromorph, organisme dengan karakteristik setengah betina setengah jantan yang bisa dilihat dari dua warna terpisah secara simetris di tubuhnya. Ini adalah penemuan burung green honeycreeper kedua dalam kurun waktu 100 tahun terakhir yang mengalami bilateral gynandromorph.
“Banyak pengamat burung yang seumur hidupnya tidak melihat bilateral gynandromorph pada spesies burung mana pun. Fenomena ini sangat jarang terjadi pada burung,” kata Spencer dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science. “Ini sangat mengejutkan, saya merasa sangat terhormat melihatnya.”
ADVERTISEMENT
Menurut Spencer, video dan foto yang diambil Murillo menjadi penampakan terbaik dari burung bilateral gynandromorph liar dari semua yang pernah diambil. Foto tersebut memperlihatkan ciri khas jantan dengan bulu biru di sisi kanannya, dan warna hijau ciri khas betina di sisi kirinya. Kedua warna ini cukup cerah, membuat perpecahan di antara keduanya sangat mencolok.
Green honeycreepers bukan satu-satunya spesies burung yang mengalami bilateral gynandromorph, fenomena ini juga dialami oleh hewan lain seperti kupu-kupu, lebah, bahkan serangga tongkat. Meski bilateral gynandromorph telah didokumentasikan pada banyak spesies berbeda, tapi tetap saja ini merupakan fenomena langka.
Di Journal of Field Ornithology, Murillo dan Spencer percaya bahwa bilateral gynandromorph terjadi sebagai akibat dari kesalahan sebelum atau pada saat pembuahan. Lebih jelasnya, fenomena ini muncul akibat kesalahan pembelahan sel betina untuk menghasilkan sel telur yang diikuti oleh pembuahan ganda oleh dua sperma.
ADVERTISEMENT
Meski penampilannya tak biasa, tim tidak menemukan keanehan lain dari green honeycreeper setengah jantan setengah betina tersebut. Selama pengamatan, burung itu bertindak seperti anggota spesies liar lainnya. Tidak jelas juga apakah dia bisa berkembang biak atau tidak, sebab peneliti tidak menyaksikan perilaku kawin apa pun, dan burung ini cenderung menyendiri.