Cara Obati Sariawan dan Semua yang Perlu Kamu Tahu soal Penyakit Ini

Sariawan (Foto: Shutterstock)

Sariawan adalah peradangan pada jaringan mukosa di rongga mulut dan merupakan penyakit sejuta umat.

“Setiap orang pasti pernah mengalami sariawan,” ujar drg. Rahmi amtha, MDS, Sp.PM, Ph.D di acara Program Edukasi Infeksi Rongga Mulut (Sariawan) dan Rekomendasi Pengobatan yang Aman di Jakarta, kemarin lusa (9/3).

Dokter spesialis penyakit mulut yang kini menjabat sebagai ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia itu mengatakan, sariawan dapat menyerang anak-anak sampai orang-orang tua. Uniknya, penyakit ini lebih banyak menyerang kaum perempuan. Selain itu, semakin berpendidikan seseorang, semakin sering pula ia mengalami sariawan.

Ada 15 faktor yang dapat memicu sariawan, antara lain adalah stres. Bagaimana stres bisa sebabkan sariawan, penjelasannya dapat dibaca di artikel: Stres Bisa Sebabkan Sariawan.

Selain stres, kondisi menstruasi dan menopause pada wanita juga bisa memicu timbulnya sariawan. Selain ketiga faktor tersebut, masih ada belasan hal lainnya yang dapat menyebabkan sariawan, salah satunya HIV. Penjabaran soal 15 penyebab sariawan telah dirangkum dalam artikel: 15 Penyebab Sariawan, Salah Satunya HIV.

Sariawan (Foto: Thinkstock)

Apakah sariawan dapat menular? Apa benar ciuman bisa menularkan sariawan? Jika kamu bertanya-tanya mengenai hal ini dan takut menularkan sariawanmu kepada pasanganmu, ada baiknya kamu simak artikel Benarkah Ciuman Bisa Tularkan Sariawan? untuk mendapatkan jawabannya.

Selain adanya anggapan bahwa ciuman dapat menularkan sariawan, di Indonesia ada pula anggapan lain terkait metode penyembuhan sariawan. Banyak orang percayacabai dan makanan pedas dapat menyembuhkan sariawan. Apa benar begitu? Di artikel Apa Benar Cabai Rawit dan Makanan Pedas Bisa Sembuhkan Sariawan? kamu akan temukan apakah anggapan tersebut memang benar ataukah sekadar mitos belaka.

Jadi sebenarnya, bagaimanakah caranya supaya sariawan bisa sembuh? Rahmi mengatakan, sariawan adalah penyakit yang bersifat bisa sembuh sendiri. Biasanya sariawan hanya berlangsung selama dua sampai empat minggu.

“Artinya diobati ataupun tidak diobati, pasti sembuh,” tegas Rahmi.

Sariawan (Foto: Wikimedia Commons)

Meski begitu, Rahmi memberikan beberapa tips untuk mencegah terjadinya sariawan serta membuat sariawan yang kamu derita dapat sembuh lebih cepat.

Tips pertama untuk mencegah sariawan adalah dengan menghindari pemicunya. Salah satu contoh pemicu sariawan adalah alergi makanan. Oleh karena itu, kamu yang memiliki alergi seperti itu, sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan penyebab alergi tersebut.

Kedua, adalah dengan menjaga nutrisi yang seimbang bagi tubuh. Sebab, menurut Rahmi, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan sel-sel epitel mukosa di dalam rongga mulut menjadi gampang robek sehingga lebih rentan terkena sariawan.

Adapun tips ketiga sekaligus terakhir adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut. “Walau mulut yang kotor tidak menyebabkan sariawan, tapi kalau mulut kotor, penyembuhan (sariawan) akan sulit,” tutur Rahmi.

Rahmi memaparkan, ada tiga cara untuk menjaga kebersihan rongga mulut, yakni dengan rajin menggosok gigi, flossing, dan memakai obat kumur.

drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, Ph.D (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pernah mengeluarkan rilis terkait penggunaan obat kumur yang diperbolehkan di Indonesia. Mereka mengatakan, bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan obat kumur untuk mengatasi sariawan, dapat menggunakan obat yang mengandung benzydamine HCl, povidone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C.

“Bila sakit berlanjut, masyarakat agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker di sarana pelayanan kesehatan terdekat,” imbuh mereka.

Educator dan trainer Mundipharma, dr. Merry Sulastri, menjelaskan povidone iodine adalah zat antimikroba yang sudah banyak digunakan untuk pengobatan pribadi maupun di rumah sakit.

Povidone iodine 1% sebagai obat kumur bermanfaat untuk mengendalikan penyebaran infeksi, mengatasi berbagai patogen, memiliki sifat antiseptik dengan spektrum yang luas, serta tidak menimbulkan resistensi bermakna secara klinis.

dr. Merry Sulastri (Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan)

Namun begitu, kamu juga harus mewaspadai peradangan di rongga mulut yang terlihat seperti sariawan, tapi tak kunjung sembuh. Sebab, menurut Rahmi, ada penyakit lain yang berbahaya yang terlihat seperti sariawan tapi sebenarnya bukan, yakni kanker mulut dan herpes.

Jadi, jika sariawan yang kamu derita tak kunjung sembuh, sebaiknya kamu segera memeriksakannya ke dokter. Mengenai kapan sebaiknya kamu periksa ke dokter, artikel Sariawan ‘Tidak Normal’, Kapan Sebaiknya Diperika ke Dokter? telah memuat penjelasannya.

Oleh karena itu, janganlah kita menyepelekan sariawan dan kesehatan rongga mulut kita. Marilah kita selalu menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh kita, termasuk rongga mulut kita. Sebab, kondisi kesehatan rongga mulut dapat mencerminkan kondisi kesehatan bagian tubuh lainnya.

Sariawan misalnya, ujar Rahmi, bisa jadi merupakan pertanda penyakit lain yang lebih serius sebagaimana yang telah ia jelaskan dalam artikel-artikel di atas.

Jika kamu mempunyai pertanyaan-pertanyaan lain terkait sariawan yang belum terjawab dalam artikel-artikel di atas, kamu dapat mengirimkannya ke email [email protected]. Jika kamu memiliki pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terkait dengan sains, kamu juga dapat mengirimkannya ke email yang sama.

Setiap pertanyaan layak untuk dicari jawabannya. Maka mari kita cari bersama jawaban tersebut.