Cara Pantau Jumlah Korban Tewas dan Terinfeksi Virus Corona di Dunia

25 Januari 2020 15:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak pertama kali muncul di China, virus corona jenis baru (2019-nCoV) telah menewaskan 41 orang, dan menginfeksi 1.354 orang. Otoritas kesehatan China mengumumkan total angka kematian tersebut pada Sabtu (25/1).
ADVERTISEMENT
Dalam 24 jam terakhir, 6 pasien dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 200 orang lainnya positif terinfeksi coronavirus. Pandemi ini bertepatan dengan masa liburan Tahun Baru Imlek. Penyebaran virus pun kian masif lewat turis-turis China yang bepergian ke sejumlah negara, mulai dari Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Kendati penyebaran virus corona seolah tak terbendung, pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, memastikan sejauh ini tidak ada virus corona di Indonesia.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Merespons wabah virus yang tengah merebak, Centers for Systems Science and Engineering (CSSE) di John Hopkins University, Amerika Serikat, meluncurkan pemetaan online jumlah kasus virus corona di laman resmi universitas pada Rabu (22/1), dan dapat dibuka lewat tautan ini.
ADVERTISEMENT
Situs ini menampilkan statistik penyebaran coronavirus di seluruh dunia, termasuk jumlah korban tewas dan pasien yang positif terinfeksi. Peta penyebaran diperbarui secara berkala dengan data dari berbagai sumber, termasuk WHO dan CDC.
“Kami membangun dashboard ini karena kami pikir penting bagi publik untuk memiliki pemahaman tentang situasi wabah sebagaimana dashboard ini menampilkan sumber data yang transparan,” ujar Lauren Gardner, profesor Teknik Sipil dan co-director CSSE.
Suasana di jalanan kota Wuhan, China yang terisolasi akibat virus corona. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Pengunjung situs juga bisa mengunduh data secara gratis. Gardner menyebut, membuka akses data sangat penting bagi kalangan ilmuwan. Penyebaran virus yang kian mengganas membuat peneliti berpacu dengan waktu untuk mencari sumber virus dan vaksin penangkalnya.
Adapun statistik di balik visualisasi data yang tersedia di situs itu dikumpulkan dari WHO, CDC, Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat China, dan Dingxiangyuan, situs jejaring sosial untuk para profesional medis yang menyediakan informasi wabah virus corona secara real-time.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Gardner dan tim peneliti mengidentifikasi 25 negara bagian di AS yang paling berisiko terdampak wabah campak pada 2019. Analisis tersebut berdasarkan data volume perjalanan udara internasional, pengecualian non-medis dari vaksinasi anak, data populasi, dan informasi wabah campak.
Infografis Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan