CDC: Vaksin Booster Bisa Lindungi Orang dari Corona Varian Omicron

23 Januari 2022 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Pfizer yang digunakan untuk dosis ketiga atau booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Pfizer yang digunakan untuk dosis ketiga atau booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pemberian vaksin booster (dosis ketiga) dari Pfizer-BioNTech hingga Moderna bukan hanya mencegah orang kena virus corona varian Omicron, tapi juga mencegah orang yang terinfeksi mengalami gejala berat dan berakhir di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Vaksin booster disebut 90 persen efektif mencegah orang menjalani rawat inap di RS ketika terinfeksi varian Omicron sehingga dapat mengurangi angka kematian di AS, terutama bagi orang yang berusia 50 tahun ke atas.
Selain melindungi dari Omicron, vaksin booster juga mampu melindungi orang dari varian Delta yang diklaim dapat menghindari respons imun tubuh. Faktanya, data yang sama juga disampaikan oleh Israel. Dengan kata lain, vaksin dosis ketiga memang bisa mencegah infeksi corona yang saat ini menyebar di seluruh dunia.
Sebelumnya, CDC menerbitkan data yang menunjukkan bahwa pada Desember 2021, orang Amerika berusia 50 tahun ke atas yang tidak divaksin 45 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit–ketika terinfeksi corona– ketimbang mereka yang divaksin dosis kedua dan ketiga.
ADVERTISEMENT
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 sebelum disuntikkan kepada warga di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dalam studi terbaru CDC, para peneliti menganalisis rawat inap dan kunjungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Unit Gawat Darurat (UGD) di 10 negara bagian dari 26 Agustus 2021 hingga 5 Januari 2022.
Hasilnya, efektivitas vaksin telah menurun sebanyak 57 persen pada orang yang menerima dosis kedua lebih dari enam bulan lalu. Dan suntikan vaksin dosis ketiga (booster) mampu memulihkan perlindungan hingga 90 persen. Belum diketahui apakah perlindungan dari vaksin booster akan berkurang seperti pada suntikan dosis kedua, kata Natalie Dean, ahli biostatistik di Emory University.
Saat ini, CDC merekomendasikan suntikan booster ini untuk diberikan kepada orang dengan usia 12 tahun ke atas. Dengan syarat, mereka bisa mendapatkannya lima bulan setelah divaksin dosis kedua Pfizer dan Moderna, atau dua bulan setelah mendapat dosis pertama vaksin Johnson & Johnson.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menyiapkan sejumlah alternatif vaksin yang dapat diberikan kepada kelompok prioritas. Pembagian alternatif tersebut, didasarkan pada hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti dari dalam dan luar negeri.
Alternatif tersebut dibagi menjadi tiga rezim berbeda, berikut rinciannya: