Cegah Gelombang Kedua Corona, Wuhan Tes Massal 9 Juta Warga dalam 9 Hari

27 Mei 2020 21:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengantre untuk melakukan tes asam nukleat di Wuhan, Hubei, China, Sabtu (16/5). Foto: REUTERS/Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantre untuk melakukan tes asam nukleat di Wuhan, Hubei, China, Sabtu (16/5). Foto: REUTERS/Aly Song
ADVERTISEMENT
Sebagai titik nol penyebaran virus corona SARS-CoV-2, Wuhan mengetatkan kebijakan untuk mencegah gelombang kedua. Salah satu pendekatan drastis yang baru saja diambil pemerintah setempat, yakni melangsungkan tes massal terhadap 9 juta warga, dari keseluruhan 11 juta populasi, hanya dalam waktu 9 hari.
ADVERTISEMENT
Selama periode 15 Mei hingga 24 Mei, Komisi Kesehatan Kota Wuhan berhasil tes swab lebih dari 9 juta penduduk dan 6,5 juta orang di antaranya dicek sampelnya untuk genetik virus corona. Pengujian massal ini menyusul kluster penularan baru, yang enam orang dikonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 pada dua minggu lalu. Penularan tersebut terjadi setelah Wuhan menyatakan nihil pertambahan kasus baru selama lebih dari sebulan.
Hasil pemeriksaan didapat dalam waktu singkat dengan menggabungkan lima hingga 10 sampel swab dan diuji sekaligus. Jika ada sampel yang terdeteksi positif virus corona, petugas akan kembali memeriksa pemilik sampel untuk konfirmasi hasil final.
Sejauh ini, pemeriksaan massal telah berhasil mengidentifikasi 218 kasus tanpa gejala. Seluruh pasien tersebut tengah menjalani karantina.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah warga yang memprotes kebijakan tes massal karena memaksa mereka untuk melakukan lebih banyak kontak dengan orang lain. Hal itu dikhawatirkan berpotensi membuat mereka berisiko terpapar virus.
Sementara sebagian warga lainnya berpendapat bahwa metode tes yang dijalankan dapat memberikan ketenangan psikologis ketika mereka harus kembali bekerja.
"Dorongan untuk menguji setiap orang ini akan meningkatkan vitalitas kota dan memberikan dasar ilmiah untuk dimulainya kembali pekerjaan," ujar Yang Zhanqiu, seorang ahli virus di Universitas Wuhan, dikutip The New York Times.
"Itu juga bisa membuat orang merasa nyaman dan memberi semua orang ketenangan pikiran," tambahnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT