China Pakai Anjing Hasil Kloning untuk Jadi Anjing Polisi

21 Maret 2019 7:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing kloning China, Kunxun, saat baru lahir. Foto: Sinogene Biotechnology Company
zoom-in-whitePerbesar
Anjing kloning China, Kunxun, saat baru lahir. Foto: Sinogene Biotechnology Company
ADVERTISEMENT
Peneliti di China berhasil mengkloning anjing polisi terbaiknya. Tujuannya untuk mengurangi biaya dan waktu pelatihan anjing polisi.
ADVERTISEMENT
Hasil kloning pertama adalah seekor anak anjing bernama Kunxun. Anak anjing yang kini sudah berusia dua bulan itu merupakan hasil kloning dari DNA anjing betina jenis Kunming wolfdog bernama Huahuangma.
Huahuangma terkenal dengan julukan "Sherlock Holmes-nya para anjing polisi". Salah satu prestasinya adalah dia pernah membantu memecahkan kasus pembunuhan pada 2016.
Proyek kloning dari DNA Huahuangma ini merupakan hasil kerja sama dari beberapa pihak. Sinogene Biotechnology Company bekerja sama dengan Yunnan Agricultural University untuk menghadirkan Kunxun ke dunia dengan dukungan dari Kementerian Keamanan Publik China.
Anjing kloning China, Kunxun. Foto: Sinogene Biotechnology Company
Pihak Sinogene berharap bisa meningkatkan jumlah kloning anjing polisi di China. Zhao Jianping, deputi GM Sinogene Biotechnology Company, mengatakan kepada Global Times bahwa tujuan proyek kloning ini untuk mengurangi waktu pelatihan secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Pelatihan anjing polisi bisa memakan waktu hingga lima tahun dan menghabiskan biaya sekitar 500 ribu yuan atau sekitar Rp 1 miliar.
Meski begitu, Zhao mengatakan bahwa tujuan tersebut masih terkendala masalah biaya kloning. Tapi, besaran biaya kloning tidak disebutkan oleh pihak-pihak terkait.
IFL Science melaporkan bahwa kebanyakan anjing polisi di China adalah jenis impor. Jenis Kunming wolfdog adalah satu-satunya anjing asli China yang pihak kepolisian Negara Tirai Bambu itu gunakan. Anjing jenis tersebut secara spesifik dikembangbiakkan dengan anjing jenis German shepherd untuk kemudian bekerja di satuan kepolisian.
Kunxun sendiri lahir dengan bantuan prosedur caesar. Ia lahir pada 19 Desember 2018 dengan berat 540 gram dan panjang 23 sentimeter.
Anjing kloning China, Kunxun. Foto: Sinogene Biotechnology Company
ADVERTISEMENT
Sekarang Kunxun telah mulai menjalani pelatihan di Kunming Police Dog Base. Ia melakukan pelatihan dalam hal pelacakan obat-obatan, kontrol keramaian, dan pencarian alat. Kunxun akan menjadi anjing polisi siap tugas pada usia 10 bulan.
"Dia (Kunxun) punya sifat bersahabat pada manusia, suka bergaul, dan waspada," ujar analis proyek Wan Jiusheng, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Hasil uji lab telah menunjukkan bahwa DNA Kunxun 99 persen mirip dengan Huahuangma. Sedangkan tes performa menunjukkan bahwa Kunxun bisa sehebat Huahuangma.
Ini bukan pertama kali anjing dikloning. Sebelumnya pada 2005, peneliti di Korea Selatan telah menghadirkan anjing kloning pertama. Dua tahun kemudian, Korea Selatan mulai memanfaatkan anjing jenis Labrador hasil kloning untuk melacak obat-obatan terlarang.
ADVERTISEMENT