Cuaca Jabodetabek Panas Selama Lebaran, Ini Penyebabnya Kata BMKG

16 Mei 2021 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi warga Jakarta menggunakan payung guna terhindar dari panasnya matahari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga Jakarta menggunakan payung guna terhindar dari panasnya matahari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Cuaca panas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dirasakan oleh warga selama Lebaran 2021. Bahkan, embusan angin sedikit dan terasa panas.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lantas melakukan analisis terkait kondisi ini yang berbanding terbalik saat akhir bulan puasa yang cenderung sejuk dan sering hujan pada malam harinya. Dari hasil pengamatannya, suhu udara di sekitar Jakarta tercatat masih normal.
"Berdasarkan pemantauan observasi suhu udara pada stasiun meteorologi di Jabodetabek menunjukkan bahwa suhu udara yang tercatat maksimal sebesar 33,4 derajat Celsius di daerah stamet Kemayoran dan Tanjung Priok. Suhu udara yang tercatat masih cenderung normal dari klimatologisnya," jelas Muhammad Fadli, Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, kepada kumparan, Minggu (16/5).
Sementara pengamatan pada daerah Jabodetabek bulan April hingga Mei, secara statistik berdasarkan data historisnya, suhu udara memang cenderung lebih tinggi dibanding rata-rata normalnya.
matahari terik cuaca panas Foto: Shutterstock
BMKG menjelaskan, cuaca cerah dan panas yang dirasakan warga belakangan ini dikarenakan kurangnya awan di langit Jabodetabek. Tidak adanya awan menyebabkan pancaran radiasi Matahari yang diterima cenderung maksimum oleh permukaan Bumi.
ADVERTISEMENT
"Kemudian, akan memasuki musim kemarau, kelembaban cenderung menurun, akibat dari rendahnya curah hujan. Hal ini menyebabkan suhu udara terasa panas saat ini," tambah Fadli.
Ketika musim kemarau tiba, umumnya suhu udara maksimum di Jakarta akan berada pada rentang 32 sampai 36 derajat Celsius. Udara Jakarta panas gerah juga bakal lebih terasa bila hari menjelang hujan, karena udara lembab melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan Bumi oleh radiasi Matahari.