Dampak Kecanduan Smartphone Sama seperti Kecanduan Narkoba

24 Februari 2020 11:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi main gadget. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi main gadget. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kecanduan smartphone bakal mengubah fisik otak seseorang, menurut penelitian terbaru dari Universitas Heidelberg, Jerman. Studi ini menjadi pembuktian empiris pertama mengenai hubungan penggunaan smartphone yang berlebihan dengan perubahan fisik di otak.
ADVERTISEMENT
Untuk mencari tahu hubungan dua hal tersebut, tim peneliti mengamati hasil scan magnetic resonance imaging (MRI) dari 48 partisipan yang terdiri dari 22 orang yang kecanduan smartphone, dan 26 orang yang tidak kecanduan.
Hasilnya, scan MRI menunjukkan bahwa orang yang kecanduan smartphone punya perubahan fisik di bagian otaknya. Perubahan tersebut di antaranya adalah perubahan bentuk dan ukuran yang lebih kecil dari yang tidak kecanduan, khususnya pada bagian materi abu-abu (grey matter) di bagian insula dan temporal cortex otak.
Kecanduan smartphone (ilustrasi). Foto: Shutter Stock
Grey matter sendiri merupakan bagian otak yang mengendalikan emosi, ucapan, penglihatan, pendengaran, ingatan, dan kontrol diri seseorang.
Selain itu, riset ini juga menyebut bahwa orang yang kecanduan smartphone juga menunjukkan berkurangnya aktivitas di anterior cingulate cortex, bagian otak yang terlibat dalam berbagai perilaku dan proses kognitif.
ADVERTISEMENT
"Mengingat penggunaannya yang meluas dan popularitasnya yang meningkat, penelitian ini mempertanyakan ketidakberesan smartphone, setidaknya pada individu yang mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan perilaku kecanduan terkait smartphone," jelas tim peneliti dalam laporan mereka di jurnal Addictive Behaviors yang bakal dipublikasi pada Juni 2020.
com-Aplikasi media sosial. Foto: Shutterstock
Perubahan otak pecandu smartphone pun memiliki efek yang sama dengan pecandu narkoba. Menurut penelitian Universitas California pada Maret 2013 lalu, misalnya, otak pecandu kokain juga mengalami pengurangan volume grey matter.
Meski demikian, penelitian dari Universitas Heidelberg ini mengesampingkan beberapa variabel yang mungkin dapat mengubah tesis mereka. Sebagai contoh, tim peneliti mengakui bahwa mereka "tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan kondisi kesehatan mental lain yang mungkin berdampak" pada temuan mereka.
Ilustrasi penggunaan smartphone. Foto: Shutter Stock
Selain itu, tidak jelas apakah variabel ‘kecanduan smartphone’ dan ‘penurunan volume grey matter’ sebagai kausalitas yang pasti, atau hanya berkorelasi. Sebab, bisa jadi fenomena kecanduan smartphone cenderung dilakukan oleh orang dengan volume grey matter yang lebih kecil, dan bukan karena kecanduan tersebut yang menyebabkan volume menurun.
ADVERTISEMENT
Istilah kecanduan smartphone sendiri adalah label yang diberikan sejumlah peneliti dan bagi orang yang memiliki masalah dalam mengatur waktu pemakaian smartphone mereka.
Di Indonesia, pengguna smartphone dengan rentang usia 16 hingga 64 tahun memiliki waktu penggunaan rata-rata selama 7 jam 59 menit per hari untuk berselancar di dunia maya. Angka tersebut melampaui rata-rata global yang hanya menghabiskan waktu 6 jam 43 menit di internet per harinya.