Dear Para Pria Waspadalah, Corona Ternyata Bisa Turunkan Kadar Hormon Seks

6 Oktober 2020 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penderita Corona Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita Corona Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Data dari pasien yang dirawat di rumah sakit karena infeksi virus corona menunjukkan hal yang mengkhawatirkan bagi para pria. Pasalnya, penyakit COVID-19 ditemukan dapat menurunkan kadar testosteron pada pria.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari University of Mersin di Turki. Mereka menemukan hubungan antara penurunan kadar testosteron dengan pasien yang dirawat di ruang unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU).
Menurut peneliti, penemuan ini dapat menjelaskan dampak virus SARS-CoV-2 yang biasanya ditemukan lebih buruk terjadi pada pria dibandingkan wanita.
“Testosteron diasosiasikan dengan sistem imun dari organ pernasapan, dan rendahnya kadar testosteron dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan,” ujar peneliti riset, Profesor Selahittin Çayan.
“Rendahnya testosteron juga dihubungkan dengan perawatan di rumah sakit yang berhubungan dengan infeksi serta seluruh kematian pada pria pasien di ruang ICU,” lanjutnya. “Jadi, pengobatan testosteron mungkin dapat memberikan manfaat untuk memperbaiki kondisi (pasien) COVID-19.”
Pasien COVID-19 beristirahat di ranjang rumah sakit lapangan yang dibangun di sebuah stadion sepak bola di Machakos, Kenya. Foto: Baz Ratner/REUTERS
Riset ini juga telah melalui tahap peer-review pada jurnal The Aging Male. Penelitian juga menunjukkan bahwa kadar testosteron terus menurun seiring gejala COVID-19 yang meningkat.
ADVERTISEMENT
“Pada penelitian kami, rata-rata jumlah testosteron menurun, seiring keparahan COVID-19 meningkat. Jumlah rata-rata testosteron juga secara signifikan lebih rendah pada kelompok (pasien yang berada di ruang) ICU dibandingkan dengan (pasien) asimptomatik.”
Namun, pasien infeksi virus SARS-CoV-2 yang tidak bergejala juga tidak lepas dari masalah menurunnya testosteron. “Namun, bahkan 65,2 persen dari 46 pasien pria yang tidak bergejala mengalami kehilangan libido,” jelas Profesor Çayan.
Selain itu, pasien yang meninggal karena virus corona juga menunjukkan kadar testosteron yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan pasien yang masih hidup.
Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Shutterstock
Penelitian ini dilakukan terhadap 438 pasien infeksi corona. Sebanyak 232 di antaranya berjenis kelamin pria. Seluruh data dan pemeriksaan pasien dilakukan oleh dua orang tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Peneliti membagi pasien menjadi tiga kelompok utama. Ketiganya adalah pasien tanpa gejala (46 orang), pasien bergejala yang dirawat di rumah sakit (129 orang), dan pasien bergejala yang dirawat di ruang ICU (46 orang).
Menurut Profesor Çayan, pemeriksaan testosteron pada pasien COVID-19 menjadi penting. Pengobatan dengan menggunakan testosteron dapat diberikan meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
“Pada pria dengan kadar hormon seks yang rendah dan diuji positif COVID-19, pengobatan testosteron dapat meningkatkan prognosis pasien. Riset lanjutan masih dibutuhkan mengenai hal ini,” tulis Prof. Çayan dalam penelitiannya.
(EDR)