Di Rumah Aja, Harus Tetap Waspada Nyamuk Demam Berdarah!

19 Agustus 2021 11:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meskipun di rumah aja, yuk, jangan kasih kendor dan tingkatkan perlindungan diri dari nyamuk demam berdarah! Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Meskipun di rumah aja, yuk, jangan kasih kendor dan tingkatkan perlindungan diri dari nyamuk demam berdarah! Foto: Shutterstock.
Tak hanya saat di luar rumah, bahaya gigitan nyamuk juga dapat ditemukan di rumah sendiri. Karenanya, meskipun berada di rumah aja, Anda harus tetap waspada pada ancaman terserang demam berdarah.
Demam berdarah atau yang juga dikenal dengan sebutan DBD (demam berdarah dengue) merupakan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia, khususnya negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan (Desember 2020), tercatat 95.893 kasus dengan 661 kematian karena DBD. Dari gigitan nyamuk, virus DBD akan menyebarkan menyerang sistem pertahan tubuh dan plasma darah, sehingga membuat tubuh mengalami demam tinggi.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang meremehkan gigitan nyamuk. Terutama saat sedang menjalani pandemi COVID-19, semua mata tertuju dan hanya fokus pada virus corona. Padahal, virus DBD juga perlu diwaspadai.
Belum lagi penyakit DBD dan COVID-19 memiliki gejala yang mirip. Jika tak berhati-hati, hal ini tentu berbahaya karena bisa mengalami salah penanganan. Supaya tidak keliru dan terlambat, berikut beberapa fakta tentang gejala virus DBD dan virus corona, serta rekomendasi penanganan pertamanya.

Kesamaan gejala DBD dan COVID-19

Baik terinfeksi virus dengue atau virus corona, gejala yang akan nampak pada tubuh penderita adalah demam tinggi, bahkan bisa sampai 40 derajat celsius. Sebagai langkah penanganan pertama, berikan dulu penderita asupan cairan tubuh yang seimbang. Hal ini untuk memastikan ia tidak mengalami dehidrasi.
Tak hanya itu, kedua virus juga akan memengaruhi metabolisme tubuh secara signifikan, sehingga tubuh akan terasa mudah lelah dan lesu. Jika gejala ini terjadi, pastikan Anda meninggalkan pekerjaan dan mengambil waktu istirahat terlebih dahulu.

Perbedaan gejala DBD dan COVID-19

Perdarahan pada gusi merupakan salah satu tanda DBD. Tangani secara tepat! Foto: Shutterstock.
Jika biasanya COVID-19 ditandai dengan gejala nyeri dada dan sesak napas, DBD ditandai dengan nyeri otot dan sendi. Setelah demam, gejala DBD kebanyakan ditandai dengan nyeri otot dan sendi, menyebabkan gerakan tubuh menjadi lebih terbatas.
Virus DBD juga ditandai dengan perdarahan yang menyebabkan tubuh lebih rentan terluka atau berdarah. Yang paling kerap terjadi adalah pada dinding hidung atau gusi. Jadi, pastikan kamu membersihkan kotoran hidung atau menyikat gigi perlahan-lahan, ya!
Mengenai perdarahan ini, jangan remehkan dan tunggu terlalu lama! Jika demam tak kunjung turun, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk menghindari komplikasi atau perdarahan organ dalam.

Bagaimana Cara Penanganan yang Tepat untuk DBD di Masa Pandemi?

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menangani DBD di rumah aja? Foto: Shutterstock.
Setelah melihat kesamaan dan perbedaan antara gejala DBD dan COVID-19, pasti Anda ingin mengetahui seperti apa langkah penanganan yang tepat. Nah, ini waktunya untuk mencari tahu secara langsung!
Memperingati Hari Nyamuk Sedunia yang jatuh pada setiap 20 Agustus, Soffell dan Force Magic —yang merupakan produk dari Enesis Group— bekerja sama dengan kumparan mengadakan Instagram Live Talk yang bertajuk “Merdeka dari Nyamuk”, pada Jumat, 20 Agustus 2021, pukul 19.00 di Instagram kumparan.
Instagram Live Talk yang bertajuk “Merdeka dari Nyamuk”, pada Jumat, 20 Agustus 2021, pukul 19.00 di Instagram kumparan. Dok. kumparan.
Live Talk ini mengundang dr. Shafira Ninditya Aulia (Medical Doctor & Health Influencer), Ita Karo Karo (Head of Marketing Enesis Group), dan Cynthia Ganesha (Mom & Influencer) untuk berbagi informasi penting mengenai penanganan DBD di masa pandemi.
Selain mendengarkan penjelasan dari para narasumber, Anda juga dapat bertanya langsung di kolom komentar. Akan dipilih tiga orang penanya terbaik yang berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah Rp 900 ribu. Yuk, catat tanggalnya sekarang juga!
Dalam musim pancaroba seperti sekarang, paparan nyamuk tidak hanya pada sore atau malam hari, tetapi juga dapat terjadi pada pagi dan siang hari. Maka dari itu, Anda harus memastikan bahwa perlindungan dari nyamuk DBD tetap maksimal meski di rumah aja.
Oleskan atau semprotkan Soffell anti-nyamuk yang akan melindungi kulitmu dari gigitan nyamuk selama delapan jam. Sekarang, terdapat varian baru, yaitu Soffell Alamia yang terbuat dari ekstrak daun, sehingga lembut di kulit dan cocok untuk anak-anak. Tak lupa juga, semprotkan Force Magic pada kamar tidur atau ruang tamu supaya nyamuk di sudut-sudut ruangan terbasmi sempurna.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enesis Group