Diduga Diracun, Roman Abramovich Alami Gejala Misterius

29 Maret 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: REUTERS/Toby Melville
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: REUTERS/Toby Melville
ADVERTISEMENT
Kabar mengejutkan datang dari bos Chelsea, Roman Abramovich. Ia diduga keracunan senjata kimia saat menjadi bagian dari negosiator damai Rusia dan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Abramovich menerima permintaan Ukraina untuk bantu negosiasi menghentikan invasi Rusia. Pertemuan tersebut berlangsung pada 3-4 Maret 2022 lalu.
Abramovich tidak sendirian. Dua orang dari tim negosiator Ukraina disebut juga mengalami simtom yang sama dengan yang dialami bos Chelsea.
“Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022 mengalami gejala yang terkait keracunan dengan senjata kimia,” tulis laporan Bellingcat, dikutip Sky Sports. “'Salah satu korbannya adalah pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich.”
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
Berikut gejala misterius yang dialami Abramovich, seperti dilaporkan The Wall Street Journal yang berasal dari sumber terdekat dengan isu ini.
Pejabat anggota tim negosiator Ukraina memberikan tanggapan terkait isu keracunan Abramovich. Mykhailo Podolyak, misalnya, mengatakan ada banyak spekulasi dengan berbagai teori konspirasi.
ADVERTISEMENT
Sementara Rustem Umerov mendesak masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi yang belum terverifikasi. Umerov juga mengaku baik-baik saja.
Akibat insiden ini, Abramovich dilaporkan terbang terbang ke Istanbul, Turki, untuk dirawat. Tidak diketahui dengan jelas siapa dalang di balik aksi ini dan jenis racun apa yang digunakan.
Terlepas dari itu, kondisi Abramovich dikabarkan berangsur pulih. Meski diduga keracunan senjata kimia, taipan asal Rusia itu tak gentar untuk melanjutkan pembicaraan damai antara kedua negara tersebut.
Rusia telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin menyebut aksi tersebut sebagai “operasi militer khusus”.
ADVERTISEMENT
Pihak Kremlin, sebutan untuk pemerintahan Rusia, mengatakan Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina. Tetapi, prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua belah pihak.
Kedua belah pihak direncanakan akan bertemu di Istanbul untuk pembicaraan damai tatap muka pertama selama lebih dari dua minggu.