Dijilat Anak Anjing, Perempuan Ini Alami Infeksi Bakteri

12 Desember 2019 6:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anjing Belgian Malinois. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anjing Belgian Malinois. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Anjing adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara manusia. Mereka dianggap bisa mendatangkan kebahagian, canda, dan tawa. Namun, di balik itu semua, anjing juga ternyata bisa menyebabkan infeksi berbahaya.
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan asal Israel mengalami hal tidak terduga setelah dijilat anak anjing peliharaannya. Ia didiagnosis mengalami infeksi bakteri yang diduga ditularkan dari jilatan anjing tersebut.
Studi kasus yang diterbitkan dalam The Journal of Emergency Medicine pada 2 Desember 2019 menjelaskan, tahun lalu seorang wanita berusia 86 tahun yang tidak disebutkan namanya terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam, mual, muntah, dan nyeri di kaki kanannya. Dia harus duduk di kursi roda, menjalani perawatan diabetes, dan rheumatoid arthritis.
Di rumah sakit, para dokter menemukan bahwa si wanita paruh baya menderita demam, detak jantung berdebar cepat, dan tanda-tanda selulitis di pergelangan kaki kanan dan kaki bagian bawah.
Selulitis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, di mana gejalanya dapat menimbulkan kemerahan pada kulit, pembengkakan, serta nyeri ketika tertekan. Para dokter juga mendapati wanita itu memiliki beberapa luka lecet di kulit antara jari kakinya.
Ilustrasi anjing. Foto: Anggi Dwiky/kumparan
Berdasarkan hasil tes darah, si wanita ternyata terinfeksi Streptococcus canis, bakteri yang ditularkan dari hewan ke manusia, terutama anjing. Menurut peneliti, Infeksi S. canis ini jarang terjadi pada manusia, hanya beberapa kasus yang pernah dilaporkan dalam literatur medis. Berbeda dengan selulitis, penyakit kulit yang satu ini justru sering dialami oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam kasus ini, si wanita diketahui memiliki beberapa anak anjing yang sering menjilati kakinya.
“Sangat mungkin bahwa anak-anak anjing telah menginfeksi kaki si wanita dengan bakteri, kendati belum bisa dipastikan karena dokter tidak mengambil sampel bakteri dari hewan peliharaannya,” ujar Dr. Zohar Lederman, pemimpin penulis studi yang merupakan seorang dokter di Assuta Samson University Hospital di Israel.
“Sangat jarang bakteri S. canis ada dalam jilatan hewan peliharaan dan menyebabkan infeksi pada manusia. Jika kita berpikir lebih kritis, hampir semua orang di dunia yang memelihara anjing mendapatkan jilatan itu, tapi mereka jarang mengalami sakit.”
Rooffee diklaim baik untuk kesehatan anjing Foto: Dok. Rooffee
S. canis sendiri bisa menginfeksi tubuh manusia ketika mereka masuk ke lapisan dalam epidermis, lapisan kulit atas. Ini bisa terjadi karena kondisi kulit kering sehingga menciptakan lesi kecil. Dalam kasus ini, kulit si wanita tidak hanya kering, ia juga memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena efek obat rheumatoid arthritis yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Beruntung, kata Lederman, beberapa hari setelah diobati dengan antibiotik, kondisi si wanita mulai membaik, dan dia pulang dalam keadaan stabil. Bagaimanapun, para peneliti telah memperingatkan akan bahaya penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Kasus ini bisa menjadi contoh buat kita agar lebih waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa disebabkan oleh hewan peliharaan.