Dikira Emas, Pria Ini Temukan Meteorit Langka Berusia 4,6 Miliar Tahun

23 November 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, ukurannya 38,5 cm x 14,5 cm x 14,5 cm. Foto: Museums Victoria
zoom-in-whitePerbesar
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, ukurannya 38,5 cm x 14,5 cm x 14,5 cm. Foto: Museums Victoria
ADVERTISEMENT
Keberuntungan bisa datang kapan saja, tak mengenal waktu dan situasi. Seperti yang dialami David Hole, pencari emas yang menemukan meteorit langka berusia 4,6 miliar Tahun.
ADVERTISEMENT
Hole menemukan meteorit itu pada 2015 lalu, ketika mencari emas di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia, menggunakan detektor logam. Kala itu, dia menemukan batu berwarna kemerahan dengan bobot yang sangat berat tergeletak di tanah liat.
Awalnya ia menduga meteorit itu adalah batu berisi emas. Ia menghabiskan waktu empat tahun untuk membelah batu, dengan harapan ada emas di dalamnya. Banyak cara yang Hole coba untuk membelah batu itu, mulai dari menggunakan palu godam, gergaji batu, hingga cairan asam. Tapi, hasilnya nihil.
Hole yang heran dan penasaran dengan batu temuannya akhirnya pergi ke Melbourne Museum. Di sana, ia akhirnya mengetahui bahwa batu yang disimpan selama empat tahun itu adalah sebuah meteorit.
ADVERTISEMENT
"Meteorit ini memiliki penampakan agak melengkung akibat bagian luarnya meleleh ketika melewati atmosfer Bumi," jelas Dermot Henry, ahli geologi di Melbourne Museum, sebagaimana dikutip Science Alert.
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, memiliki densitas dan berat yang lebih besar dibanding batu biasa. Foto: Museums Victoria
Para peneliti lantas menggunakan gergaji berlian untuk membuka dan mempelajari bagian dalam meteorit itu. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa itu adalah meteorit jenis H chondrite.
Bobot objek ini terbilang lumayan berat. Dalam penjelasan di jurnal Proceedings of the Royal Society of Victoria, meteorit disebut memiliki massa 17 kilogram. Beratnya itu akibat kandungan beberapa metal di meteorit, seperti besi dan nikel. Meteorit juga mengandung metal bernama chondrules. Chondrules adalah metal yang terbentuk di masa awal tata surya.
Meteorit ini dinamakan Maryborough, karena lokasi penemuannya. Hasil penanggalan karbon menunjukkan, meteorit ini mendarat sekitar 100 sampai 1.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Beberapa memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam planet kita. Dalam beberapa meteorit, ada 'debu bintang' yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan unsur-unsur tabel periodik.Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino, bahan pembentuk kehidupan.”
Para peneliti berpendapat, meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas. Maryborough adalah salah satu dari 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, Australia, dan menjadi yang terbesar kedua yang ditemukan di negara tersebut.