Dokter Jelaskan Bagaimana Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata

29 Januari 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gaya tim medis Rumah Sakit Wuhan, China lengkap dengan masker dan kaca mata pelindungnya, siap merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gaya tim medis Rumah Sakit Wuhan, China lengkap dengan masker dan kaca mata pelindungnya, siap merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
ADVERTISEMENT
Wang Guangfa, menjadi pasien pertama yang dilaporkan tertular virus corona jenis baru atau novel coronavirus (2019-nCoV) melalui mata. Wang yang merupakan pakar pernapasan dari Peking University First Hospital, China, dinyatakan positif terjangkit virus corona setelah mengunjungi klinik dan bangsal isolasi.
ADVERTISEMENT
Gejala awal yang dirasakan Wang adalah mata kirinya mengalami konjungtivitis (mata merah). Beberapa jam kemudian, tubuhnya mendadak demam.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Hal ini tentu mengejutkan, sebab mulanya pria itu menduga dirinya hanya terserang flu ringan. Lagipula, Wang belum pernah menemukan pasien coronavirus dengan indikasi konjungtivitis sejak wabah itu muncul dan menjangkiti ribuan orang di China.
Satu hal yang ia sadari, ketika berada di Beijing ia melupakan kacamata pelindung sebagai alat proteksi diri yang tak kalah pentingnya dari masker.
"Saat itu kami sangat waspada dan mengenakan masker N95," jelas Guangfa, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (23/1). "Tetapi kemudian saya tiba-tiba menyadari bahwa kami tidak mengenakan kacamata pelindung."
ADVERTISEMENT
Cara penularan virus corona melalui mata
Menanggapi soal penularan virus corona yang dapat ditularkan melalui mata, dokter spesialis membenarkan kemungkinan itu. Proses penularan virus yang dimaksud adalah melalui kontak langsung.
“Itulah mengapa penatalaksanaan dari penyakit (akibat virus corona) ini dengan menghindari kontak langsung, yang bisa berasal dari darah, cairan tubuh, sekret atau menghindari droplet,” terang dr. Rini Sulastiwaty, dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospital Jakarta, saat dihubungi kumparanSAINS, Selasa (28/1).
Droplet yang disebut Rini adalah partikel kecil dari mulut (air liur) penderita yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.
Nah, berhubung gejala yang timbul pada seseorang yang terjangkit virus corona erat kaitannya dengan gangguan respirasi, maka kata Rini, batuk dan bersin pun bisa menjadi tanda-tanda munculnya gejala.
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
Rini menjelaskan, ketika penderita bersin lalu menutup hidung dan mulut, droplet bisa saja mengenai tangan mereka. Penderita lantas melakukan kontak langsung dengan orang lain yang bisa sewaktu-waktu menyentuh atau mengucek mata mereka.
ADVERTISEMENT
“Di mata ada bagian konjungtiva atau selaput lendir, sehingga orang lain punya risiko tertular, begitu sederhananya,” imbuh Rini.
Ketika virus menular melalui mata, kata Rini, seseorang kemudian mengalami konjungtivitis. Gejala umum yang ditemukan pada konjungtivitis biasanya mata menjadi merah dan berair.
“Jadi, sewaktu mata mereka berair, dikucek sama tangan, dilap pakai tissue yg dibuang sembarangan, tidak pernah atau jarang cuci tangan, akan memperluas kesempatan orang lain untuk ikut tertular, terutama orang yg tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri),” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan penularan novel coronavirus melalui mata, Rini menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan tangan dan menggunakan APD seperti masker dan goggles atau kacamata pelindung.