Dokter Ungkap Satu Efek Samping Usai Disuntik Vaksin Moderna

8 Januari 2021 8:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, dokter yang punya andil besar dalam perjuangan Amerika Serikat melawan virus corona SARS-CoV-2 akhirnya menerima vaksin COVID-19. Dia mengungkapkan satu-satunya efek samping yang dirasakan usai menerima vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular sekaligus direktur National of Allergy and Infectious Disease, disuntik vaksin COVID-19 Moderna akhir Desember 2020 lalu. Moderna menjadi salah satu vaksin corona yang telah mendapat izin edar dari otoritas AS, dikembangkan oleh para ilmuwan di NIAID, tempat Fauci bekerja.
Dalam wawancara bersama CBS News, Fauci mengatakan ada satu-satunya efek samping yang dia rasakan setelah menerima vaksin tersebut, yakni rasa sakit di bagian lengannya. Fauci mengatakan, efek samping ini juga dirasakan oleh pasien lainnya. Rasa sakit di lengan adalah hal yang wajar karena vaksin non-COVID-19 lain juga memiliki efek yang sama.
“Ini adalah jenis vaksinasi. Hal yang sama terjadi dengan vaksin non-COVID-19 lain,” kata Fauci dikutip BGR.
ADVERTISEMENT
“Saya merasakan sedikit sakit (di bagian lengan), meski saya tidak merasakan efek samping lainnya. Tidur tetap terasa nyenyak, bangun pagi seperti biasa. Satu-satunya hal yang saya rasakan hanyalah rasa sakit di lengan.”
Dr. Anthony Fauci, dokter, ahli imunologi, dan penasihat gugus tugas penanganan virus corona di Gedung Putih. Foto: KEVIN DIETSCH / AFP / POOL
Di sisi lain, Dr. Hossein Sadrzadeh, seorang ahli onkologi geriatri di Boston Medical Center, mengaku mengalami alergi kerang parah setelah mendapatkan vaksin Moderna. Sadrzadeh mengatakan dirinya merasakan pusing dengan jantung yang berdebar kencang beberapa saat setelah divaksinasi.
Food and Drug Administration (FDA) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) sebelumnya juga membahas kasus alergi pada beberapa orang yang menerima vaksin Pfizer, termasuk sejumlah petugas kesehatan Inggris yang mengalami anafilaksis setelah divaksinasi.
CDC menduga, kandungan vaksin Pfizer dan Moderna mungkin tidak cocok untuk orang-orang yang memiliki riwayat penyakit anafilaksis, di mana reaksi muncul beberapa menit setelah terpapar zat pemicu. Reaksi alergi bisa mengganggu pernapasan dan menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis yang berpotensi mengancam nyawa.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, menurut Dr. Merin Kuruvilla, ahli alergi dan imunologi di University Emory, reaksi alergi parah setelah mendapat vaksin merupakan kasus yang jarang terjadi. Ini hanya menimpa beberapa dari jutaan orang penerima vaksin. Oleh sebab itu, orang-orang tidak perlu terlalu khawatir mengalami efek samping berbahaya setelah divaksinasi.
“Ini seharusnya tidak menghalangi orang-orang (untuk divaksin) yang jelas-jelas tidak berisiko tinggi,” katanya sebagaimana dikutip The New York Times.
Carer Monica Tapias (kiri), 48, berbicara dengan Araceli Hidalgo (tengah), 96, penduduk panti jompo Los Olmos, setelah menerima dosis vaksin Pfizer-BioNTech di Spanyol. Foto: Pepe Zamora / POOL / AFP
Sementara menurut Wayne C. Koff, presiden dan CEO Human Vaccines Project, dan Michelle A Williams, dekan Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan mengatakan, efek samping vaksinasi adalah salah satu hal yang harus dipahami masyarakat. 
Semakin banyak orang mendengar reaksi merugikan akibat vaksinasi, semakin banyak pula orang yang berpikir bahwa vaksin itu tidak aman. Tapi harus dipahami, aman bukan berarti bebas dari efek samping. 
ADVERTISEMENT
“COVID-19 adalah contoh lain di mana risiko tidak divaksinasi jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin itu sendiri,” tulis mereka.
“Dari puluhan ribu orang yang telah divaksinasi, beberapa melaporkan gejala jangka pendek seperti demam atau nyeri, dan beberapa melaporkan reaksi alergi. Tapi bandingkan dengan virus itu sendiri.”
Ya, sampai saat ini kasus virus corona di seluruh dunia memang terus bertambah, lebih 86 juta orang terinfeksi, 48 juta dinyatakan sembuh, dan 1,88 juta orang meninggal dunia. Bagaimanapun kata Fauci, sebagian besar potensi efek samping vaksin bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan.