Dosen UNS Bikin APD Murah untuk Tenaga Medis Lawan Virus Corona

2 April 2020 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
APD SUNS Proque buatan dosen FK UNS, Dr. Darmawan Ismail, Sp. BTKV dan tim. Foto: Dok. Humas UNS
zoom-in-whitePerbesar
APD SUNS Proque buatan dosen FK UNS, Dr. Darmawan Ismail, Sp. BTKV dan tim. Foto: Dok. Humas UNS
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Darmawan Ismail, Sp. BTKV berhasil menciptakan Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa digunakan untuk tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya merawat pasien virus corona.
ADVERTISEMENT
Saat ini kebutuhan APD meningkat pesat, namun stok yang tersedia tidak mencukupi. Keadaan ini akan membuat situasi yang sulit bagi tenaga medis yang merawat pasien COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2.
APD yang diciptakan Dr. Darmawan Ismail dan tim ini diberi nama Surgeons of UNS Protective Equipment (SUNS Proque). Bahan yang digunakan untuk APD ini mudah didapat dan memakan biaya produksi yang terbilang murah.
APD SUNS Proque menggunakan bahan-bahan yang meliputi celana dan jas hujan terusan, bertangan dengan penutup kepala, plastik mika dan bando plastik, lem tembak, gunting, plastik boks dan penutupnya, double tape plester, kassa penyaring air yang terkecil dan spons halus, air deterjen dan potongan handscoen atau kertas plastik.
APD SUNS Proque buatan dosen FK UNS, Dr. Darmawan Ismail, Sp. BTKV dan tim. Foto: Dok. Humas UNS
"Pembuatan kurang lebih selama satu minggu. Alasan memilih mantol (jas hujan), karena mantol ini bahannya tidak tembus air, sehingga meminimalisir cairan masuk ke tubuh. Cara membuatnya sangat mudah, butuh waktu sekitar satu jam untuk membuat satu baju APD,” kata Dr. Darmawan, dalam pernyataan di situs UNS.
ADVERTISEMENT
Biaya produksi untuk membuat APD SUNS Proque sebesar Rp 79.900. Karena APD ini dilengkapi dengan powerbank, maka ditambah dengan biaya pembelian perangkat sekitar Rp 100 ribu, sehingga menjadi total Rp 200 ribu.
Dr. Darmawan menambahkan, APD buatannya menutupi seluruh bagian tubuh, termasuk tangan dan wajah. Untuk meminimalkan airborne (penularan lewat udara), maka dibuat air filtrator yang praktis dan mudah diganti dengan jalur inspirasi dan ekspirasi (relatif) terpisah.
Air filtrator menggunakan spons dan air deterjen yang berada di tengkuk supaya membelakangi lokasi kerja serta menjauhi sumber infeksi. Alasan pemilihan spons karena serabutnya padat dan tidak beraturan, sehingga filtrasi lebih maksimal, membantu kelembaban udara, membantu mengatur suhu dan memberi bau wangi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, anggota tubuh atas dan seluruh bagian depan kepala tertutup rapat dan kedap udara. Hal ini bermanfaat menghilangkan kemungkinan penempelan akibat terlemparnya droplet di kulit wajah, rambut, mata, mulut, dan hidung, serta menghilangkan kemungkinan terhisapnya sumber infeksi dari area kerja.
“Baju APD ini didesain atas bawah sehingga jika ingin BAB atau BAK tidak perlu lepas seluruh pakaian. Terdapat internal mini fan yang membantu menghisap udara luar melalui air filtrator sehingga pengguna lebih ringan saat inspirasi dan tahan lebih lama,” tambahnya.
Dr. Darmawan mengatakan, produk APD-nya ini sudah dapat diproduksi massal. Harapannya, APD SUNS Proque bisa bermanfaat dan bisa membantu tenaga medis dalam menangani pasien khususnya pasien dengan penyakit menular seperti COVID-19.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!