Fakta Vaksin Wajib HPV Cegah Kanker Serviks pada Wanita, Pria Bagaimana?

20 April 2022 12:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: pittawut/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: pittawut/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyatakan akan menambah vaksin kanker serviks sebagai upaya pencegahan kanker serviks bagi wanita di Indonesia. Rencana tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia di Eropa, Minggu (17/4).
ADVERTISEMENT
Rencana vaksinasi kanker serviks, kata Budi, dianggap lebih murah dibanding biaya pengobatannya, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pengobatan kanker. Ia menjelaskan rencana vaksinasi ini sebagai langkah preventif pencegahan kanker serviks yang lebih murah dibandingkan biaya operasi dan kemoterapi di rumah sakit.
Langkah ini dinilainya lebih nyaman daripada harus masuk rumah sakit saat sudah menderita kanker serviks.

Bagaimana HPV dapat menyebabkan kanker serviks?

Dikutip dari Chinese Journal of Cancer Research, HPV (Human Pappiloma Virus) merupakan penyebab utama risiko terjadinya kanker serviks pada wanita. Virus ini umumnya menginfeksi melalui hubungan seksual.
HPV tipe 16 dan 18 menjadi jenis HPV yang memiliki tingkat risiko tinggi dalam menyebabkan kanker serviks wanita. Meskipun telah ditemukan lebih dari 100 varian tipe HPV, dua tipe HPV tersebut yang memiliki peranan besar untuk menyebabkan kanker serviks wanita.
ADVERTISEMENT
Mekanisme kanker serviks oleh infeksi HPV terjadi karen HPV memiliki onkoprotein yang bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker, yakni E6 dan E7. Kedua protein inilah yang berperan dalam menimbulkan kanker serviks, bahkan kanker anogenital termasuk kanker anus dan alat kelamin.
Protein E6 dan E7 akan menghambat protein tubuh yang memiliki peranan dalam mengontrol pembelahan sel. Singkatnya, saat hal itu terjadi maka sel akan terus membelah dan mengalami pertumbuhan yang tidak normal serta tidak dapat dihentikan. Rangkaian peristiwa tersebut yang menjadi awal terjadinya kanker serviks yang ditandai dengan timbulnya lesi prakanker pada serviks.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: Vadi Fuoco/Shutterstock

Fakta vaksin HPV

Vaksinasi HPV telah dilakukan di banyak negara sebagai upaya pemerintahnya mencegah infeksi HPV yang memicu kanker serviks. The American Academy of Pediatric merekomendasikan vaksinasi HPV dilakukan pada umur 11 hingga 12 tahun. Sementara FDA (Food and Drug Administration) menyatakan jika vaksinasi HPV dapat dilakukan mulai umur 9 hingga 26 tahun, atau sebelum melakukan aktivitas hubungan seksual untuk pertama kali.
ADVERTISEMENT
Jenis vaksin HPV pun beragam, untuk di Indonesia tersedia vaksin HPV bivalent dan tetravalent. Jenis vaksin HPV bivalent memiliki peranan dalam memproteksi dari HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan kanker serviks, sementara vaksin HPV tetravalent dapat melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16 dan 18 yang mampu menyebabkan kanker anogenital termasuk kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin HPV tetravalent menurut para ahli lebih efektif dalam mencegah infeksi HPV, dengan efikasi 90-100 persen untuk rentang usia 10-15 tahun.
Terlepas dari vaksinasi HPV ini, wanita Indonesia pun disarankan untuk melakukan uji Pap Smear sebagai langkah awal deteksi dini kanker serviks. Sudah seharusnya wanita Indonesia lebih peduli akan kesehatan dirinya.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: Komsan Loonprom/Shutterstock

Apa pria juga harus divaksin HPV?

Prof. dr. Zubairi Djoerban, yang merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi-Onkologi, dalam pernyataannya kepada kumparan mengungkapkan jika vaksin HPV bisa diberikan kepada pria.
ADVERTISEMENT
“Vaksin HPV ini sekarang juga dianjurkan anak-anak laki-laki dan laki-laki dewasa muda,” jelas Zubairi, Selasa (19/4).
Anjuran pemberian vaksin HPV pada pria ini berdasarkan rekomendasi CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Tentu anjuran ada karena HPV tidak hanya menginfeksi wanita saja, melainkan pria juga dapat terinfeksi.
Kasus infeksi HPV pada pria dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti kutil kelamin dan kanker anogenital pada mereka kelompok berisiko tinggi yang melakukan kegiatan seksual berisiko, seperti berganti pasangan dan aktivitas seksual berisiko (anal dan oral seks). Upaya vaksinasi dapat mencegah adanya transmisi HPV dari pria kepada pasangannya, begitu juga sebaliknya.
***
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.
ADVERTISEMENT