Geger Ribuan Udang di Gorontalo Naik ke Darat, Ahli Jelaskan Penyebabnya

26 Mei 2023 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi udang hidup. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi udang hidup. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral ribuan udang menyerbu daratan, berjalan seakan-akan sedang bermigrasi mencari tempat yang lebih aman. Fenomena aneh ini terjadi di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, Gorontalo Utara, pada Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah di akun Twitter @OmJ_JeNggot terdengar seseorang mengatakan bahwa udang-udang tersebut biasanya hidup di muara. Namun, kali ini mereka tiba-tiba muncul di permukaan dan menyerbu daratan.
“Kemarin-kemarin udang cuma ada di muara. Ini udang kok naik-naik ke darat. Ini hal yang tidak memungkinkan kalau secara logika dengan akal sehat ini tidak memungkinkan,” kata seseorang dalam video.
Di akhir video, perekam juga mengatakan bahwa ribuan udang itu keluar dari pipa yang bocor. Ada netizen berkomentar bahwa udang sedang bermigrasi akibat kelebihan populasi atau kondisi air yang buruk. Ada juga yang mengatakan bahwa itu kemungkinan akibat aktivitas seismik di dalam air.

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

Menurut Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang juga merupakan peneliti di bidang krustasea, Dr. Ir. Daisy Wowor, M.Sc., apa yang terjadi di Gorontalo adalah fenomena biasa.
ADVERTISEMENT
Daisy bilang, jika diperhatikan dengan lebih teliti, udang-udang itu sebenarnya tidak berjalan di darat. Melainkan berenang di atas air yang surut. Dalam video dikatakan bahwa udang biasanya terlihat di muara. Artinya, kemungkinan wilayah tersebut berada di dekat laut.
Jadi begini, sebagian udang air tawar memang akan pindah ke muara atau ke air payau saat akan memijah atau bertelur. Mereka akan bertelur di air asin, telurnya menetas dan menjadi larva. Larva lalu berubah bentuk menjadi udang muda. Saat proses perubahan dari larva ke udang muda, terjadi perubahan fisiologis tubuh sehingga dia harus kembali ke air tawar.
"Kalau dia tetap berada di air asin, misalnya air payau atau laut, udang akan mati. Tubuhnya mengharuskan mereka kembali ke air tawar," ujar Daisy saat dihubungi kumparanSAINS, Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
Jadi, apa yang terjadi di Gorontalo adalah fenomena migrasi udang muda yang harus kembali ke air tawar.

Kenapa mereka migrasi lewat darat?

Daisy bilang, udang biasanya bermigrasi di malam hari. Saat bermigrasi mereka akan berenang di dekat bawah rumput-rumput yang menjuntai ke air.
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukan udang vaname yang di budidaya dengan teknologi Microbubble. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Udang juga sebetulnya tidak terlalu tahan panas. Dalam video disebutkan bahwa ribuan udang ini keluar dari pipa bocor. Kemungkinan, mereka telah menjadikan pipa sebagai jalur migrasi. Namun, karena pipanya bocor, udang-udang muda ini mencari jalan lain untuk menuju air tawar.
“Jadi karena saluran air ini dingin, gak langsung terpapar matahari. Artinya, kalau mereka harus bermigrasi siang atau malam, mereka lebih memilih lewat saluran air, karena air di pipa relatif adem, enggak langsung terkena sinar Matahari. Matahari tidak bisa tembus pipa,” ujar Daisy.
ADVERTISEMENT
Namun, jika di wilayah tersebut ada sungai, udang kemungkinan akan memilih lewat sungai. Sebab, berjalan di darat atau genangan air rendah akan berisiko buat mereka. Ini karena udang tidak seperti kepiting yang dirancang bisa berjalan di darat.
“Udang itu harus mengikuti air, udang sulit untuk jalan di darat. nggak seperti kepiting merah. Kalau kepiting merah kan di darat bisa berjalan. Kalau udang itu sulit. Udangnya yang di video bukan jalan lho, itu berenang. Berenang cepat,” paparnya.
Dengan begitu, fenomena ribuan udang naik ke darat di Gorontalo adalah peristiwa biasa dan alamiah. Tidak terkait akan adanya bencana. Menjadi aneh karena memang manusia jarang melihat migrasi udang yang biasanya dilakukan di malam hari.
ADVERTISEMENT